Sistem Ekonomi di Jaman Kerajaan Majapahit
Jauh sebelum Negara Indonesia terbentuk, di masa lalu ada sebuah Kerajaan Besar di Nusantara yang cukup terkenal. Nama kerajaan tersebut adalah Kerajaan Majapahit.
Seperti kerajaan-kerajaan lainnya pada masa itu, Kerajaan Majapahit juga menerapkan sistem ekonomi yang dijalankan dengan baik.
Pertanyaan pun muncul, seperti apa sistem ekonomi yang diterapkan di jaman Kerajaan Majapahit?
Simak pemaparannya berikut ini!
Sistem perekonomian di Kerajaan Majapahit |
Tentang Kerajaan Majapahit
Sebelum membahas tentang sistem ekonomi di jaman Kerajaan Majapahit, ada baiknya agar kita mengulas tentang seluk-beluk kerajaan tersebut.
Kerajaan Majapahit adalah sebuah kerajaan di Nusantara yang berpusat di Jawa Timur. Kerajaan ini berdiri sejak tahun 1293M hingga 1500M.
Kerajaan ini pernah mencapai puncak kejayaannya, dengan status kemaharajaan raya yang menguasai wilayah yang luas di Nusantara. Kejayaan tersebut dicapai pada masa pemerintahan Hayam Wuruk (1350-1389).
Kerajaan Majapahit sendiri merupakan kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang menguasai Nusantara. Bahkan kerajaan ini dianggap sebagai kerajaan terbesar dalam sejarah negeri kita. Berdasarkan informasi dari Kitab Negarakertagama, kekuasaan Majapahit terbentang mulai dari Jawa, Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan, hingga Indonesia timur.
Sistem ekonomi Kerajaan Majapahit
Adapun sistem perekonomian yang dijalankan di Kerajaan Majapahit adalah sistem agraris dan perdagangan.
Pada masa itu ekonomi Jawa telah sebagian mengenal mata uang, tepatnya sejak abad ke-8 (jaman Kerajaan Medang yang menggunakan keping emas dan perak).
Kemudian pada tahun 1300, pada masa pemerintahan raja pertama Majapahit, keping uang dalam negeri diganti dengan uang “kepeng”. Uang ini adalah berupa keping uang berbahan tembaga yang diimpor dari China.
Adapun alasan penggunaan koin impor tersebut tak disebutkan dalam catatan sejarah. Namun para ahli menduga bahwa hal itu disebabkan oleh semakin kompleksnya ekonomi Jawa, maka diperlukan uang pecahan kecil atau uang receh dalam sistem mata uang Majapahit. Tujuannya agar pecahan kecil tersebut dapat digunakan dalam aktivitas ekonomi sehari-hari di pasar Majapahit, karena untuk sekedar belanja saja — menggunakan uang emas dan perak tentunya terlalu mahal.
Jadi, penggunaan koin tembaga impor kala itu adalah pilihan yang cukup masuk akal.
Catatan sejarah mengenai skala ekonomi Jawa pada masa Kerajaan Majapahit dapat dikumpulkan dari berbagai data dan prasasti. Pada Prasasti Canggu (1358) misalnya, disebutkan ada 78 titik perlintasan berupa tempat perahu penyeberangan di dalam negeri (Mandala Jawa). Kemudian ada berbagai pekerjaan rakyat Majapahit kala itu, seperti pengrajin emas dan perak, penjual minuman, hingga tukang daging. Ini membuktikan bahwa penduduk bermata pencaharian selain agraris semakin bertambah di era Kerajaan Majapahit.
Berdasarkan catatan sejarah dari pedagang Tiongkok Wang Ta-Yuan, komoditas utama ekspor Jawa saat itu adalah lada, garam, kain, dan burung kakak tua. Kemudian untuk komoditas impornya adalah berupa mutiara, emas, perak, sutra, barang keramik, dan barang dari besi. Kala itu mata uang yang digunakan dibuat dari campuran perak, timah putih, timah hitam, dan tembaga.
Pada masanya, Kerajaan Majapahit mengalami kemakmuran yang disebabkan oleh 2 faktor, yakni:
1. Lokasi Kerajaan Majapahit dekat dengan lembah sungai Brantas dan Bengawan Solo. Lokasi di dataran rendah Jawa Timur ini sangat cocok untuk kegiatan pertanian, terutama padi. Kala itu pemerintahan Majapahit membangun berbagai infrastruktur irigasi untuk mendukung kegiatan pertaniannya.
2. Keberadaan pelabuhan-pelabuhan Majapahit di pantai utara Jawa sangar berperan dalam hal penyaluran komoditas rempah-rempah dari Maluku. Pemasukan dari pajak yang dikenakan untuk komoditas rempah-rempah yang melewati Jawa juga menjadi sumber pendapatan utama Majapahit.
Baca juga:
Sistem ekonomi apa saja yang pernah dianut oleh Indonesia?
Itulah dia pemaparan tentang sistem ekonomi yang dijalankan pada masa Kerajaan Majapahit. Semoga uraian di atas bisa menambah pengetahuan anda seputar dunia ekonomi di masa lampau.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow