Mengenal Sistem Ekonomi Qatar, Negara Kaya di Timur Tengah

Mengenal Sistem Ekonomi Qatar, Negara Kaya di Timur Tengah

Smallest Font
Largest Font

Setelah sebelumnya membahas tentang perekonomian Arab Saudi, kali ini kita akan membahas tentang sistem ekonomi negara Timur Tengah lainnya, yakni Qatar.

Seperti kita ketahui, Qatar merupakan salah satu negara kaya minyak — yang mana pendapatan perkapita penduduknya sangat tinggi dan standar hidup yang sangat tinggi.

Lantas, seperti apakah sistem ekonomi yang dianut oleh Qatar?

Silahkan simak penjelasannya berikut ini!

Mengenal sistem perekonomian Qatar

Sistem ekonomi Qatar

Sebelum fokus pada hasil minyak, awalnya perekonomian Qatar bergantung pada sektor perikanan dan mutiara. Sayangnya industri ini mulai jatuh pasca munculnya mutiara yang dibudidayakan jepang sejak era 1920-an hingga 1930-an.

Pada era 1940-an terjadi transformasi ekonomi di Qatar, yakni sejak ditemukannya minyak bumi di Lapangan Dukhan, Qatar. Alhasil hingga sekarang pendapatan utama Qatar berasal dari ekspor minyak dan gas alam. Bahkan cadangan minyak Qatar diperkirakan mencapai 15 miliar barel (2,4 km³).

Bersama Bahrain, Qatar merupakan negara dengan tingkat pajak terendah di dunia, bahkan negara ini tidak menetapkan pajak penghasilan bagi penduduknya. Tingkat pengangguran di Qatar pun sangatlah rendah, yakni hanya 0,1%. 

Meski negara lain di Timur Tengah mulai berinvestasi ke sektor selain migas, Qatar tampaknya masih fokus pada ekspor minyak dan gas bumi. Meski begitu negara ini sudah mulai mengembangkan sektor swasta non migas. Bahkan pada tahun 2004 Qatar Science & Technology Park telah dibuka untuk menarik dan melayani berbagai usaha berbasis teknologi, baik dari dalam maupun luar Qatar. Ini membuktikan bahwa Qatar memiliki ketertarikan mengembangkan sektor non migas, yakni sektor teknologi.

Kemajuan ekonomi Qatar semakin tampak ketika PDB per kapita Qatar berada di peringkat 4 dunia menurut data IMF di tahun 2016. Negara ini juga lebih mengandalkan tenaga kerja asing untuk pertumbuhan ekonominya, bahkan sampai pada taraf pekerja migran mencapai 86% populasi penduduk dan 94% angkatan kerja.

Meskipun tidak menetapkan pajak penghasilan, otoritas Qatar sudah menerapkan pajak pada makanan siap saji dan barang mewah. Pajak juga akan ditetapkan pada barang-barang yang membahayakan kesehatan – seperti makanan siap saji, rokok, dan minuman ringan. Kebijakan penetapan pajak ini diperlukan untuk menopang pendapatan negara sebagai akibat jatuhnya harga minyak dunia.

Penerapan hukum syariah di Qatar


Berdasarkan konstitusi di Qatar, negara ini mengutamakan hukum syariah dalam setiap pengambilan kebijakan dan penetapan aturan. Dalam penerapannya, sistem hukum Qatar adalah campuran antara hukum sipil dan hukum syariat. Khusus untuk hukum syariat diterapkan ke hukum keluarga, keturunan, dan beberapa tindakan kriminal (termasuk zina, perampokan, dan pembunuhan).

Penggunaan minuman beralkohol diperbolehkan di beberapa tempat di Qatar, seperti misalnya hotel berbintang lima. Hanya saja tempat tersebut hanya diperbolehkan menjual alkohol pada konsumen non-muslim. Untuk konsumen muslim dilarang mengonsumsi alkohol, apabila melanggar akan diberikan hukuman cambuk atau deportasi. Pada pagelaran Piala Dunia FIFA 2022 sepertinya otoritas Qatar akan memperbolehkan alkohol di “zona fans”.

Pada tahun 2014, himbauan kesopanan diluncurkan khusus untuk turis wanita agar memahami gaya berpakaian di Qatar. Turis asing wanita disarankan untuk tidak mengenakan legging, rok mini, atasan tanpa lengan, dan pakaian ketat di publik. Sedangkan turis asing pria diingatkan agar tidak mengenakan celana pendek dan singlet di depan umum.

Baca juga:


Sistem ekonomi Uni Emirat Arab, negara kaya di Timur Tengah selain Qatar dan Oman




Itulah uraian singkat mengenai sistem ekonomi yang dijalankan oleh Qatar, negara kaya minyak di kawasan Timur Tengah. Semoga penjelasan di atas bisa menambah wawasan anda seputar sistem ekonomi yang dijalankan negara-negara di dunia.

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
admin Author

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Berita Terkait