Tentang Sistem Ekonomi Venezuela, Negara Komunis di Amerika Selatan
Dalam beberapa bulan terakhir, kita mendengar bahwa Venezuela menjadi salah satu negara yang terancam bangkrut.
Hal tersebut tak lepas dari inflasi gila-gilaan sebagai akibat dari kebijakan “mencetak banyak uang baru” yang dilakukan pemerintahnya. Alhasil, mata uang di negara tersebut benar-benar jatuh, dan membuat perekonomian mereka menjadi lumpuh.
Bicara soal Venezuela, seperti apakah sistem ekonomi yang dianut oleh negara Komunis ini?
Selengkapnya akan dijelaskan di bawah ini.
Tentang sistem perekonomian Venezuela |
Mengulas tentang sistem ekonomi Venezuela
Venezuela adalah negara yang bergantung pada hasil bumi, lebih tepatnya pada sektor minyak bumi. Sektor tersebut menyumbang sepertiga dari pendapatan negara, dan 80% dari keseluruhan jumlah ekspor negara tersebut. Karena berlimpahnya hasil minyak Venezuela, menempatkan negara tersebut sebagai negara terbesar kelima organisasi negara-negara produsen minyak dunia OPEC.
Sejak tahun 1950 hingga awal tahun 1980-an, perekonomian Venezuela berada di titik yang stabil. Kemudian dengan harga minyak yang tinggi dan perbelanjaan yang meningkat, ekonomi Venezuela mengalami pertumbuhan pada tahun 2007. Sayangnya, perekonomian negara tersebut mengalami penyusutan sebesar 2,9% pada tahun 2009, dan dilanjutkan pada tahun 2010.
Pada tahun 2010, Venezuela menjadi salah satu negara dengan tingkat inflasi tertinggi di dunia, yakni sebesar 35%. Pada periode 1998-2008 negara ini menerima pemasukan sebanyak 325 miliar dollar melalui ekspor minyak dan ekspor lainnya. Hal itu sesuai dengan International Energy Agency, yang mana hingga Juni 2010, Venezuela mampu memproduksi minyak sebanyak 2.2 juta barel per hari, dan 800.000 barel di antaranya diekspor ke negara adidaya Amerika Syarikat.
Berdasarkan data dari International Energy Agency, menunjukkan bahwa produksi minyak Venezuela telah turun dalam beberapa tahun terakhir. Negerinya Hugo Chavez itu hanya menghasilkan 2,300,000 barrel (370,000 m3) perhari, yang berarti turun dari jumlah produksi sebesar 3.5 juta barel (2018).
Sebuah kajian terkini dari IMF (International Monetary Fund), Venezuela dikualifikasikan sebagai negara yang “tertunda dan lemah” dalam hal pemulihan ekonomi. Hal itu berbanding terbalik dengan negara lainnya di Amerika Selatan yang justru “relatif baik” dalam menghadapi krisis ekonomi.
Puncaknya pada November 2018, inflasi mata uang Venezuela mencetak rekor yang cukup tinggi, yakni 150.000 persen. Sungguh persentase yang sangat-sangat mencengangkan.
Baca juga:
Berikut ini sistem ekonomi China yang justru semakin maju, dan sudah setara Amerika Serikat
Itulah dia pemaparan tentang sistem ekonomi yang dianut oleh salah satu negara di kawasan Amerika Selatan, yakni Venezuela. Semoga saja krisis ekonomi yang terjadi di sana tidak terjadi di negeri kita yang tercinta ini.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow