3 Cara Memulai Bisnis Baju Online

Home

Ekonomi

admin

Published Oct 6, 2017 - 18:27

6 Reads

Last Update Oct 6, 2017 - 18:27

Smallest Font

Largest Font

Onlenpedia.com | Di era digital seperti sekarang, bisnis apapun bisa di-online-kan, salah satunya adalah bisnis baju.

Pertanyaan pun muncul, bagaimana cara memulai bisnis baju secara online?

Jawabannya, bisa dilihat pada 3 cara berikut ini!

Cara memulai bisnis baju online / image via Pixabay

1. Produksi langsung, jual secara online

Bisa dibilang cara memulai bisnis baju online di poin pertama ini memerlukan modal yang sangat besar.

Anda memerlukan sebuah tempat yang luas untuk menampung mesin-mesin produksi, biaya pembelian mesin, biaya gaji karyawan, biaya bahan baku, dan biaya-biaya lainnya.

Apabila anda memenuhi persyaratan di atas, maka anda bisa memproduksi produk-produk pakaian sendiri — kemudian dijual secara online.

Dengan memilih cara yang pertama ini, meskipun memerlukan budget yang sangat besar — namun keuntungan jangka panjangnya akan sangat bagus.

Pada dasarnya, bisnis yang long sustainable adalah menjadi dengan produsen, bukan distributor.

Seperti apapun perubahan yang terjadi (misalnya perubahan ke era digital), maka para produsen akan ‘baik-baik saja’. Yang bisnisnya terancam justru distributor konvensional, karena sistem jual-beli online bisa ‘memutus rantai distribusi’.

2. Jadi reseller

Apabila anda tak memiliki modal yang sangat besar untuk memproduksi baju sendiri, maka anda bisa mempertimbangkan cara yang nomor 2 ini.

Anda bisa menjalankan bisnis baju online, yakni dengan menjadi reseller.

Tugas anda adalah menyetok barang — yakni dengan membeli langsung ke produsen, kemudian menjualnya secara online.

Cara ini juga memerlukan modal, namun tak sebesar modal untuk memproduksi sendiri.

3. Jadi dropshipper

Apabila anda tak cukup modal untuk menjadi reseller (apalagi menjadi produsen), maka cara ketiga ini sangat recommended untuk anda.

Anda bisa memulai bisnis jualan online sebagai dropshipper, yang mana cara ini tidak memerlukan modal — baik untuk produksi — maupun menyetok barang.

Tugas anda hanyalah menjualkan barang orang lain hingga laku, tanpa harus menyetok barang tersebut. Apabila ada yang membeli, maka tugas supplier (pemilik barang) -lah yang mengepak dan mengirim barang — dengan mengatasnamakan toko anda. Keuntungan yang didapat adalah dari selisih harga jual ke pembeli dengan harga beli ke supplier.

Sangat simpel, bukan?

Selain tak memerlukan modal, menjadi dropshipper juga minim kerugian.

Apabila barang tak laku, anda tak rugi apa-apa.

Bandingkan dengan reseller, apabila barang tak laku — maka itu kerugian bagi dirinya (lantaran memerlukan modal menyetok barang sendiri, dan barangnya tak laku)