Pengalaman Menggunakan FB Ads, Sulitnya Menargetkan Audiens Berdasarkan 'Insting'

Pengalaman Menggunakan FB Ads, Sulitnya Menargetkan Audiens Berdasarkan 'Insting'

Smallest Font
Largest Font
Tulisan singkat kali ini berdasarkan pengalaman admin tatkala belajar beriklan menggunakan FB Ads. Meskipun iklan sudah dijalankan, namun konversi (penjualan yang terjadi) dari iklan ternyata 0.

Semua itu dikarenakan cara admin menargetkan audiens berdasarkan ‘insting’ semata. Alhasil, admin pun sadar bahwa ‘insting’ bukanlah ‘senjata andalan’ dalam FB Ads.
Belakangan, admin pun sadar bahwa senjata yang sesungguhnya dalam menjalankan kampanye FB Ads adalah: riset data dan trial – error.

Dengan alasan untuk belajar, akhirnya admin coba-coba menggunakan Facebook Ads, guna meningkatkan konversi dari salah satu produk affiliasi di blog ini. Dengan rasa percaya diri, admin pun menyetel iklan berdasarkan ‘kata hati’, ‘insting’ dan ‘feeling’.
Hal-hal yang admin lakukan sebelum penayangan iklan di FB Ads antara lain:
1. Menyiapkan postingan di fanpage Facebook beserta link menuju salah satu laman di blog ini.
2. Menyetel usia target (berdasarkan insting).
3. Menyetel masa tayang iklan, yaitu 3 hari saja — Jumat, Sabtu dan Minggu.
4. Menargetkan audiens berdasarkan minat, jenis OS yang digunakan audiens, jenis gadget, status audiens (single/menikah), status pendidikan, dan lain sebagainya. Semua berdasarkan insting.
5. Memfilter jam tayang iklan, hanya di jam-jam tertentu — yaitu dari sore hingga tengah malam (berdasarkan insting).
6. Mengabaikan/meniadakan penayangan iklan kecil di kolom kanan versi desktop (sesuai insting).
7. Mengubah cara perhitungan biaya, dari CPM (per 1000 tayang) menjadi CPC (per interaksi kiriman). Waktu itu admin menetapkan rate Rp 100.- per interaksi audiens terhadap kiriman. Lagi-lagi karena insting.
8. Iklan pun dijalankan..
Seperti apakah hasilnya?

Hasilnya, banyak interaksi yang terjadi — sampai budget iklan habis. Namun interaksi yang terjadi hanya dalam bentuk like post di fanpage Facebook yang diiklankan. Untuk traffic kunjungan ke laman blog tidak mengalami peningkatan yang signifikan, alih-alih konversi. Alhasil, iklan FB Ads yang dijalankan admin — bisa dibilang GAGAL TOTAL.
Apa kesalahannya?
Sangat jelas sekali, kesalahan terletak pada penggunaan INSTING sebagai senjata utama admin dalam beriklan di FB Ads.
Admin pun menyadari, bahwa insting tak bisa diandalkan, atau bisa dibilang bukanlah senjata utama dalam FB Ads. Dan itu sepertinya juga berlaku pada bidang internet marketing lainnya.
Lalu bagaimana yang seharusnya?
Berdasarkan informasi yang admin dapatkan dari berbagai sumber, seharusnya yang admin lakukan sebelum menayangkan iklan antara lain:
1. Riset data

Di sini data yang diriset adalah page kompetitor yang produknya sejenis dengan produk yang dipasarkan. Sebagai contoh, misalnya anda memasarkan produk fashion via FB Ads. Maka page kompetitor yang harus kita riset (bahasa gaulnya = ‘intip’), misalnya adalah fanpage Zalora.
Yang harusnya dilakukan antara lain:
– Cari salah satu post di fanpage tersebut yang produknya sama atau sejenis dengan produk yang anda jual.
– Lihat orang-orang yang melike di post tersebut (biasanya ribuan jumlahnya), kemudian invite satu-persatu. Mereka adalah orang-orang yang tertarget — alias memiliki minat terhadap produk anda.
– Agar anda bisa melakukan semuanya dengan lebih mudah, anda perlu sedikit “bantuan” dari tools otomatis untuk Facebook ads.

Nama tools ini adalah >> FB Analytica


FB Analytica adalah salah satu tools / software otomatis untuk beriklan di Facebook yang memiliki banyak fitur, seperti:

All feature dengan multi thread

All Feature :
– Get_MyJoinedGroup
– Search_GroupId
– Scrap_GroupAudience
– AutoGroupScrap_Audience
– Search_FanPageId
– Get_FeedId(Id_Postingan)
– Scrap_FeedAudience
– AutoFeedScrap_Audience.

Multi Thread :
– Dapat menggunakan fitur-fitur secara bersamaan dalam suatu waktu. contohnya ketika anda melakukan scrap audience pada group A secara bersamaan anda juga dapat melakukan scrap audience pada group B. Nah Data Audience yang diambil berupa ID, Nama, Gender, Location, Email, dan Nomor Telepon.

Penyimpanan data sementara pada server
Tiap 1000 data hasil scrap akan otomatis tersimpan di server sehingga tidak memberatkan browser anda, kemudian data yang tersimpan tersebut dapat anda dapat SAVE / Download atau DELETE / Menghapusnya.

Menampilkan semua hasil data Audience (tanpa filter)

Penambahan fitur get data from ALL id

Dengal tools ini, setidaknya anda bisa lebih mudah menemukan winning campaign dalam beriklan di Facebook. Dengan fitur yang serba otomatis, kemungkinan boncos (boros biaya) dalam beriklan di FB ads bisa diminimalisir.

Bagi anda yang ingin melihat fitur lengkap dari tools keren ini, silahkan lihat >> laman tools ini.

2. Trial and error

– Buatlah iklan FB Ads dengan 2 versi berbeda, yaitu CPM dan CPC
– Targetkan audiens di fanpage anda sendiri
– Tambahkan audiens lainnya berdasarkan User ID (UID) yang anda grab dari fanpage kompetitor secara manual (satu persatu) — atau secara otomatis menggunakan tool berbayar tadi.
Sebisa mungkin grab audiens sebanyak mungkin, agar konversi (penjualan) semakin besar.
– Jangan lupa, atur budget minim dulu untuk kedua iklan tersebut
– Jalankan iklan pada hari yang sama (misal: Sabtu dan Minggu) secara bergantian. Yang CPM minggu ini, yang CPC minggu depan.
– Lihat hasilnya!
– Evaluasi, yang mana konversinya yang paling bagus, MAKSIMALKAN! Misalnya iklan CPC yang paling bagus, seterusnya anda gunakan metode CPC saja.
Trial – error dan evaluasi harus dilakukan secara terus-menerus, sampai mendapatkan hasil yang menurut anda MEMUASKAN.
Bagi anda yang ingin fokus untuk menjalankan strategi Facebook marketing, salah satu dari tools di atas sangat direkomendasikan — agar promosi anda lebih efektif dan hemat biaya.

Apabila anda memilih untuk menggunakan cara manual dan tradisional, maka akan banyak pemborosan yang terjadi — baik dari segi tenaga, pikiran, waktu yang terbuang dan biaya riset (trial error FB Ads).

Alangkah baiknya agar anda menggunakan tools / robot yang bisa mengerjakan semuanya secara otomatis, karena robot itu sifatnya tak kenal lelah, akurat, cerdas, dan mampu melakukan semuanya secara massal dalam waktu yang singkat.



Penutup

Beriklan di Facebook memang terkenal sangat murah dan efektif (kalau caranya tepat). Namun, kita harus mengandalkan riset dan trial – error, ketimbang insting semata.
Perlu anda ketahui, tujuan orang membuka Facebook bukan untuk membeli sesuatu. Tujuan orang membuka Facebook hanya ingin bercengkrama dengan teman, sahabat ataupun sanak saudara. Alhasil, cara berjualan yang tepat adalah dengan metode soft selling , bukan hard selling.
Ceritanya akan berbeda, kalau anda beriklan di Google Adwords. Karena kebanyakan dari pengguna yang mencari sesuatu di Google, niatnya pasti ingin membeli sesuatu yang mereka cari, kalau keywordnya tentang produk tertentu. Kalau di Google Ads, anda bisa melakukan hard selling sesuka hati.
Akhirnya, sekian dahulu tulisan dari admin mengenai pengalaman dalam beriklan di FB Ads berdasarkan insting. Semoga tulisan yang singkat ini bisa memberikan manfaat bagi sobat semua.
Salam sukses!

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
admin Author

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Berita Terkait