Muamalah

Muamalah

Portal Islam

Apr 28, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang
Breaking

5 Penyebab Lesunya Perekonomian di Indonesia (versi Onlenpedia.com)

Perekonomian Indonesia kian lesu saja. Hal itu sangat terasa, di mana para pedagang mengeluhkan mengenai sepinya jualan mereka — dan lain sebagainya.
Admin pun sering mendengar curhatan dari para pedagang pakaian di lingkungan sekitar admin, yang mengeluhkan penurunan omset. Bahkan ada yang mengatakan ingin menjual kiosnya, lantaran tak sanggup menutupi beban gaji karyawan.
Selain keluhan dari para pengusaha di sekitar, teman-teman admin yang karyawan juga ada yang kena PHK. Ada yang perusahaannya bangkrut, ada juga yang ingin efesiensi (penghematan) dengan mengurangi jumlah karyawan. Yang mengejutkan, perusahaan yang bangkrut adalah perusahaan besar yang bergerak di bidang tambang batu bara. Sungguh mengerikan memang, dampak kelesuan ekonomi tahun ini.
Di tengah lesunya perekonomian, semua sektor sepertinya mengalami penurunan. Namun hal itu tidak berlaku di sektor konsumer. Jadi distributor produk-produk konsumer (kebutuhan masyarakat) cenderung lebih ‘aman’. Pun demikian dengan UKM yang bergerak di bidang kuliner, retail dan penjual kebutuhan pokok lainnya. Mereka tak terlalu terpengaruh dengan krisis ekonomi yang sedang melanda negeri ini.
Pixabay
Bicara tentang kelesuan ekonomi, banyak faktor yang menyebabkan ekonomi menjadi lesu seperti sekarang ini. Berikut ini akan dipaparkan mengenai 5 penyebab lesunya perekonomian Indonesia versi Onlenpedia.com. Penyebabnya antara lain:



1. Populasi semakin meningkat


Tak dapat dipungkiri, membengkaknya populasi penduduk menyebabkan ekonomi kian lesu. Apalagi hal itu tidak diimbangi dengan bertambahnya lapangan kerja. Alhasil, pengangguran pun semakin bertambah, beban hidup masyarakat bertambah dan daya beli masyarakat semakin menurun.


2. Lapangan kerja semakin berkurang

Jangankan menambah lapangan pekerjaan yang baru, lapangan pekerjaan yang sudah ada saja semakin berkurang. Perusahaan sudah tak mampu lagi menanggung biaya operasional, sehingga harus gulung tikar. Yang masih bertahan, kemungkinan juga melakukan efisiensi dengan mengurangi jumlah karyawan. 


3. Sektor usaha semakin berhamburan

Ketika PHK terjadi di mana-mana, maka banyak orang yang memutuskan untuk membuka usaha. Semakin lama waktu berjalan, semakin banyak UKM-UKM yang beroperasi. Hal itu menimbulkan persaingan yang sengit, di mana penghasilan mereka akan ‘terbagi-bagi’ lantaran banyaknya usaha yang jalan. Apalagi kalau jumlah penjual lebih banyak ketimbang jumlah pembeli, maka akan banyak penjual yang harus menutup usahanya.

4. Investasi mandek

Banyak kaum-kaum ‘kapitalis’ yang masih menunggu regulasi yang tepat dari pemerintah. Alhasil, mereka pun menahan dana mereka sebelum diinvestasikan. Dengan mandeknya investasi, membuat perusahaan-perusahaan kekurangan dana segar untuk ‘bertahan hidup’. Padahal di saat seperti ini, banyak perusahaan yang membutuhkan suntikan dana agar tetap beroperasi. Alhasil, perusahaan pun terpaksa melakukan efisiensi dengan memPHK karyawan, atau mungkin langsung gulung tikar.


5. Tingkat belanja masyarakat menurun

Efek domino pun terjadi, ketika semuanya serba sulit — maka tingkat belanja masyarakat semakin menurun. Dengan menurunnya tingkat belanja, maka dunia usaha kehilangan ‘omset’ yang lumayan besar. Seperti yang sudah ditebak, kalau dunia usaha kehilangan ‘omset’, maka kebangkrutan tinggal menunggu waktu.
Sungguh mengerikan memang, lesunya perekonomian Indonesia tahun ini. Namun, tak ada gunanya meratapi akan hal itu — karena hidup harus terus berjalan. Daripada mengeluh dan mengumpat, alangkah baiknya agar memanfaatkan waktu kita untuk bekerja keras, berinovasi, dan mencari peluang untuk bisa ‘bertahan hidup’. Tentunya hal itu lebih bersifat produktif ketimbang galau dan tak karuan.
Sekian dahulu ulasan dari kami mengenai 5 penyebab lesunya perekonomian di Indonesia versi Onlenpedia.com. Bagi yang ingin serius berbisnis, silahkan baca juga:


Semoga bermanfaat!

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here