Mengapa Ekonomi Syariah Kurang Dapat Berkembang di Indonesia?
Indonesia adalah negara dengan populasi muslim terbesar di dunia. Tak heran bila di Indonesia juga berkembang sebuah produk keilmuan yang berlandaskan agama Islam, yaitu ekonomi syariah.
Secara lebih jelasnya, ekonomi syariah adalah cabang ilmu pengetahuan yang memandang, menganalisis, dan menyelesaikan berbagai masalah ekonomi dengan cara-cara Islam. Cara-cara Islam ini berpedoman kepada Al Qur’an dan sunnah nabi.
Lalu mengapa ekonomi syariah kurang dapat berkembang di Indonesia?
Kenapa perekonomian syariah sulit berkembang di Indonesia? |
6 Faktor Penyebab Ekonomi Syariah Kurang Berkembang di Indonesia
Ada beberapa produk dari ekonomi syariah, di antaranya adalah perbankan syariah, untuk sektor non-perbankan ada asuransi syariah, pembiayaan syariah, dan lembaga keuangan mikro syariah (bank wakaf dan industri fintech syariah). Praktik-praktik ekonomi syariah ini telah berjalan cukup lama di Indonesia namun perkembangannya tidak sebaik ekonomi konvensional. Ekonomi syariah sendiri memang memiliki beberapa hambatan untuk berkembang di Indonesia.
Berikut ini adalah 6 faktor penyebab ekonomi syariah kurang berkembang di Indonesia.
1. Sulitnya mengalahkan ekonomi konvensional yang lebih dahulu populer
Dalam praktik perekonomian, masyarakat Indonesia lebih dahulu mengenal ekonomi konvensional. Sebagai sesuatu yang baru, ekonomi syariah belum memiliki kekuatan yang cukup untuk menembus ekonomi konvensional. Meskipun ekonomi syariah terus mengalami perkembangan, namun ekonomi syariah hanya mampu menembus sebagian kecil pangsa pasar (market share) ekonomi konvensional.
2. Kurang optimalnya sosialisasi tentang ekonomi syariah
Banyak perguruan tinggi di Indonesia yang membuka jurusan berbasis ekonomi islam/ syariah. Namun masyarakat luas belum banyak yang mengenal ekonomi syariah. Mereka kebanyakan tidak tahu bagaimana sistem dari ekonomi syariah ini. Indeks literasi keuangan Islam yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan tahun 2016 masih berada pada angka 8,11%. Artinya, pemahaman masyarakat terhadap ekonomi Islam masih minim.
3. Kurangnya sumber daya manusia
Mengapa ekonomi syariah kurang dapat berkembang di Indonesia? Di negara ini, ekonomi syariah memiliki umur yang relatif masih muda dibandingkan dengan ekonomi konvensional. Lulusan-lulusan perguruan tinggi yang mengambil kuliah jurusan berbasis ekonomi Islam/ syariah diharapkan mampu mengenalkan dan mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia.
4. Peraturan perbankan
Bank adalah badan usaha produk negara barat. Dalam sejarah Islam, tidak dikenal sistem perbankan. Beberapa peraturan dalam produk ekonomi syariah seperti perbankan syariah diadaptasi dari perbankan konvensional dengan tetap mengacu pada prinsip-prinsip ekonomi syariah. Ketentuan yang dibuat masih perlu disesuaikan lebih lanjut agar dapat berjalan secara optimal.
5. Implementasi dari lembaga syariah yang ada masih rendah
Lembaga ekonomi syariah yang ada di Indonesia memang jumlahnya sudah cukup banyak. Namun dalam praktiknya, beberapa prinsip yang dijalankan masih belum sempurna. Masih ada beberapa hal yang terasa seperti ekonomi konvensional.
6. Kurangnya peran pemerintah
Rendahnya angka literasi ekonomi Islam adalah alah satu bukti bahwa pemerintah belum terlalu berperan dalam pengembangan ekonomi syariah. Pemerintah memiliki peran penting dalam pengambilan kebijakan legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Tanpa peran pemerintah sebagai regulator, perkembangan ekonomi syariah di Indonesia akan berjalan di tempat.
Baca juga:
Kenapa ekonomi Amerika Serikat dan China sangat kuat?
Demikian tadi 6 faktor yang menjadi jawaban mengapa ekonomi syariah kurang dapat berkembang di Indonesia.
Ekonomi syariah sebenarnya memiliki masa depan optimis untuk menjawab kondisi ekonomi Indonesia asalkan pemerintah sebagai pemegang kebijakan terus mengembangkan sektor-sektor berbasis ekonomi syariah.
Hal ini karena sebenarnya ekonomi syariah memiliki lingkup yang lebih luas daripada sekadar keuangan. Ekonomi syariah juga meliputi sektor riil lain seperti ekspor dan impor. (gk)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow