Apakah Bisnis MLM Bagus Untuk Dijalankan? Baca 3 Hal ini!
Smallest Font
Largest Font
Onlenpedia.com | MLM (Multi Level Marketing) merupakan salah satu teknik pemasaran yang cukup banyak digunakan oleh beberapa perusahaan.
Teknik pemasaran ini akan melibatkan banyak ‘member’ sekaligus ‘costumer’ yang nantinya akan merekrut lebih banyak member dengan sistem bonus, dan member diwajibkan untuk membayar biaya keanggotaan (sekaligus membeli produk).
Hasilnya?
Perusahaan akan mendapatkan member dan costumer yang banyak, karena iming-iming komisinya yang cukup mempengaruhi banyak member untuk bergabung.
Bagi kebanyakan orang, bisnis MLM cenderung terkesan negatif.
Hal itu dikarenakan kewajiban untuk membayar sejumlah uang untuk bergabung (dengan dalih menjual produk meski produknya kurang bermanfaat), sehingga mengindikasikan kalau MLM lebih kepada ‘menjual sistem’ — bukan ‘menjual produk’.
Lantas, apakah bisnis MLM (Multi Level Marketing) bagus untuk dijalankan?
Untuk mengetahui bagus tidaknya bisnis MLM, di sini akan dipaparkan 3 hal mengenai bisnis tersebut yang wajib anda ketahui.
Adapun 3 hal yang dimaksud meliputi:
1. Lihat produknya (apakah bagus dan menjanjikan — atau tidak?)
Perbedaan yang mencolok antara MLM dengan money game (ponzi) adalah terletak pada produk yang dijual.
Apabila money game tak memiliki produk yang dijual (arisan berantai), maka MLM memiliki produk yang dijual (atau hanya sebagai pencitraan).
Biasanya ada beberapa MLM berkualitas yang menjual produk yang cukup menjanjikan.
Namun ada pula MLM yang menjual produk yang tidak jelas, alias non marketable. Bahkan beberapa tahun yang lalu ada MLM yang menjual produk berupa tissue. Ada-ada saja ya, masa’ tissue dijadikan bisnis MLM?
Untuk itu, anda harus mengamati dengan seksama produk apa yang dijual oleh perusahaan MLM tempat anda akan bergabung.
Carilah produk MLM yang marketable, sustainable, dibutuhkan banyak orang, dan yang terpenting — produknya ‘cukup masuk akal’.
Baca juga:
2. Berapa biaya join (apakah mahal atau tidak?)
Selain identik dengan produk yang dijual (atau hanya sebagai pencitraan), bisnis MLM juga identik dengan biaya join sebagai member.
Meskipun tidak berkaitan dengan bagus tidaknya suatu MLM, namun harga join tentu berpengaruh dalam hal rekruitasi member baru.
Seperti yang diketahui, selain mendapatkan keuntungan dari menjual produk — dalam bisnis MLM anda juga bisa mendapatkan komisi dengan mengajak orang lain untuk bergabung.
Apabila biaya bergabung terlalu mahal, maka akan sulit untuk anda merekrut member baru.
Jadi ‘biaya bergabung’ menjadi salah satu parameter sebelum anda memutuskan untuk join atau tidak. (Cari yang biayanya relatif murah).
3. Bagaimana sistem komisinya (apakah penuh dengan ‘intrik’?)
Dengan mengajak orang lain untuk bergabung, maka anda akan mendapatkan komisi rekruitasi member baru.
Pelajarilah seperti apa skema komisi tersebut, apakah sampai ‘level turunan’ tertentu, atau sebatas pada member yang anda ajak bergabung saja.
Kemudian pelajari juga — apakah sistem komisinya penuh dengan ‘intrik’, ataukah komisinya terlalu kecil, dan lain-lain yang harus anda cermati dengan seksama.
Apabila anda terlalu mudah tergiur dengan iming-iming yang tak masuk akal, maka anda juga harus berfikir 1000 kali untuk bergabung.
Kalau perlu sertakan pula perjanjian hitam di atas putih, agar besaran komisi yang dijanjikan sesuai dengan yang terjadi di lapangan. (Banyak MLM yang janjinya (di awal) membayar komisi 30%, ternyata (kenyataan) di lapangan hanya membayar sekitar 10-20%).
Baca juga:
Menjalankan bisnis MLM tentu ada plus dan minusnya (meskipun lebih banyak minusnya).
Namun, apabila anda cermat dalam memilih MLM, maka anda berpeluang untuk sukses dalam menjalankan bisnis ini.
Tentunya di luar sana ada banyak kisah sukses pebisnis MLM yang bisa menjadi ‘teladan’ bagi anda. (Untuk mengetahui siapa saja mereka, silahkan googling sendiri ya ;)).
Baca juga:
Editors Team
admin
Author
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow