Bisnis
Tips Memilih Saham Bagi Yang Masih Ragu-Ragu Dalam Berinvestasi
Smallest Font
Largest Font
Salam Investasi! Sobat-sobat calon investor di manapun kalian berada. Saat ini pepatah ‘menabung pangkal kaya’ sepertinya harus diganti menjadi ‘berinvestasi pangkal kaya’. Mengapa demikian?
Jawabannya adalah karena menabung sifatnya hanyalah antisipasi terhadap inflasi. Artinya nilai bunga dari tabungan hanya bisa menutupi nilai inflasi tanpa adanya surplus yang memadai dan bisa membuat kita kaya. Sedangkan berinvestasi memiliki nilai keuntungan (gain) yang lebih besar ketimbang inflasi.
Khusus untuk investasi saham, banyak orang yang masih awam, tabu dan ragu berinvestasi dengan instrumen jenis ini. Memang betul, investasi saham memiliki tingkat resiko yang sangat tinggi — sepadan dengan tingkat keuntungan yang didapatkan (high risk high gain). Jadinya harus ada langkah ‘aman’ bagi pemula yang ingin berinvestasi saham.
Berikut ini akan dijelaskan mengenai tips memilih saham bagi yang masih ragu dalam berinvestasi.
Bagi calon investor yang ingin belajar saham, ada baiknya langsung mempraktekkannya dengan membeli saham melalui perusahaan sekuritas. Cara terbaik untuk belajar mengenalkan dunia saham terhadap ‘insting dan sense’ kita adalah dengan praktek (trial and error).
Adapun jenis saham yang dianjurkan untuk pemula adalah saham blue chip. Mengapa harus saham blue chip? Jawabannya adalah karena:
1. Saham blue chip merupakan saham dari perusahaan-perusahaan besar yang fundamentalnya bagus
2. Saham blue chip cenderung memiliki kekuatan dalam menghadapi krisis
3. Saham blue chip sifatnya jangka panjang
4. Resiko berinvestasi di saham blue chip tidak sebesar saham biasa, begitupun juga dengan keuntungannya.
Jadi berinvestasi di saham blue chip merupakan cara ‘aman’ bagi pemula yang ingin belajar berinvestasi saham. Jangan lupa, dalam berinvestasi jangan cuma terfokus pada 1 portofolio. Diversifikasikan (sebarkan) investasi anda ke banyak saham blue chip, agar resikonya juga terbagi.
Tips tambahan berinvestasi saham (khusus pemula)
1. “Risk comes from not knowing what you are doing” adalah quote yang datang dari Warren Buffett. Untuk itu sebaiknya kita memahami prinsip berinvestasi saham berikut ini :
– Gunakan idle money yaitu dana yang tidak/ belum digunakan dalam waktu dekat.
– Disiplin, baik dalam menentukan tujuan investasi maupun pengalokasian dana.
– Jangan lupa, lakukanlah evaluasi secara berkala, tujuannya untuk memonitor kinerja investasi kita dengan cermat.
2. “Know what you own why you own it” adalah quote dari Peter Lynch. Inti dari quote ini adalah jangan malas untuk mencari informasi, karena informasi (baik internal maupun eksternal) sangat berpengaruh terhadap pasar saham.
Seperti yang dibahas sebelumnya bahwa memiliki saham berarti juga memiliki perusahaan. Jika sebagai pemilik, kita tidak update apa yang telah/sedang/ akan dilakukan perusahaan tersebut, maka kita akan berhadapan dengan potensi risiko yang sangat besar. Ingat, perusahaan tempat kita berinvestasi haruslah transparan. Tujuannya agar kita bisa menganalisa langkah selanjutnya dalam berinvestasi di perusahaan tersebut.
Sekian dahulu penjelasan mengenai tips memilih saham bagi yang masih ragu-ragu dalam berinvestasi. Jangan lupa, cara terbaik dalam berinvestasi adalah dengan praktek (trial and error). Tujuannya agar anda mendapatkan ‘insting’ dan ‘sense’ yang tepat dalam berinvestasi saham.
Semoga bermanfaat dan AYO BERINVESTASI!!
Baca Juga:
Dasar-Dasar Berinvestasi Saham
Editors Team
admin
Author
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow