Bisnis
Tentang Sistem Ekonomi Uni Emirat Arab (UEA), Salah Satu Negara di Timur Tengah
Smallest Font
Largest Font
Onlenpedia.com | Seiring waktu berjalan, semakin banyak negara di Timur Tengah yang maju dan memiliki taraf hidup tinggi. Selain Qatar, hal itu juga berlaku pada Uni Emirat Arab (UEA) yang sama-sama memiliki perekonomian yang maju.
Lantas, seperti apakah sistem ekonomi yang dianut Uni Emirat Arab?
Sistem ekonomi Uni Emirat Arab
Uni Emirat Arab merupakan salah satu negara terkaya di dunia yang berasal dari Timur Tengah. Sama seperti Qatar, kekayaan UEA berasal dari minyak dan gas alam, yakni 33% dari GDP negara itu. Uni Emirat Arab diketahui merupakan negara penghasil minyak terbesar ketiga di kawasan teluk, setelah Arab Saudi dan Iran. Sejak tahun 1973, UEA telah bertansformasi dari negara kecil di gurun, menjadi negara modern bertaraf tinggi.
Sebagai negara penghasil minyak, ekonomi Uni Emirat Arab merupakan yang terbesar kedua di Timur Tengah, setelah Arab Saudi. Meskipun, bergantung pada ekspor minyak dan gas, UEA telah sukses mendiversifikasikan ekonominya ke bidang lain, seperti sektor perbankan, pariwisata, perdagangan dan real estate.
Uni Emirat Arab merupakan negara dengan perekonomian paling terdiversifikasi di antara negara-negara Teluk. Apalagi untuk kawasan Dubai yang hasil minyaknya paling sedikit, mereka lebih banyak melakukan diversifikasi dalam ekonominya. Sedangkan Abu Dhabi dan emirat-emirat UEA lainnya tetap konservatif dalam pendekatan mereka terhadap diversifikasi, lantaran hasil minyak yang lebih besar. Di tahun 2011, ekspor minyak mencapai 77% dari seluruh anggaran negara Uni Emirat Arab.
Dubai pernah mengalami krisis ekonomi yang cukup hebat di era 2007-2010. Namun krisis tersebut mampu ditutupi oleh penghasilan minyak dari Abu Dhabi. Hingga saat ini, kemakmuran Dubai masih berasal dari penghasilan petrodollar Abu Dhabi.
Selain mengandalkan hasil minyak, sektor pariwisata juga menjadi sumber penghasilan utama di Uni Emirat Arab. Kemudian banyak hotel mewah yang dibangun di UEA, guna mengakomodasi para turis asing.
Pembangunan besar-besaran, basis manufaktur yang berkembang, dan sektor jasa yang berkembang pesat — memperlihatkan usaha dalam mendiversifikasi perekonomian Uni Emirat Arab. Di seluruh wilayah UEA, terdapat banyak proyek konstruksi yang aktif senilai $ 350 miliar. Uni Emirat Arab merupakan anggota dari World Trade Organization (WTO) dan OPEC.
Menurut IMF, perekonomian Uni Emirat Arab diperkirakan tumbuh hingga 4,5% (2015), meningkat dari 4,3% (2014). Hal itu disebabkan oleh kontribusi yang meningkat dari sektor-sektor non-minyak, yang pertumbuhannya lebih dari 6% (2014 – 2015). Sektor-sektor yang dimaksud meliputi sektor perbankan, pariwisata, perdagangan dan real estate. Selain itu, daya beli masyarakat dan belanja pemerintah Uni Emirat Arab dalam membangun proyek-proyek infrastruktur juga mengalami peningkatan yang besar.
Uni Emirat Arab sukses berada di 20 besar dalam bisnis jasa terbesar di dunia (versi AT Kearney). UEA juga masuk dalam 30 besar “negara berjejaringan terbaik” Forum Ekonomi Dunia, serta seperempat tertinggi di antara negara yang paling sedikit tingkat korupsinya per Indeks Korupsi.
Fakta-fakta mengenai perekonomian Uni Emirat Arab
Berikut ini beberapa fakta mengenai sistem ekonomi di Uni Emirat Arab, diantaranya:
1. Mata uang Uni Emirat Arab adalah Dirham UEA.
2. Besarnya PDB (perkiraan 2015) adalah sebesar $ 340,8 miliar. Besarnya PDB per kapita (2013) adalah sebesar $ 63.181.
3. Angka inflasi di Uni Emirat Arab adalah sebesar 1,4% (perkiraan 2012).
4. Angka penduduk di bawah garis kemiskinan adalah sebesar 0% (perkiraan 2014).
5. Angka pengangguran di Uni Emirat Arab adalah sebesar 4,6% (2012).
6. Industri utama di Uni Emirat Arab meliputi minyak, perikanan, aluminium, semen, pupuk, reparasi kapal komersial, bahan-bahan bangunan, suku cadang aerospace, jasa finansial, pariwisata, farmasi, baja, kerajinan tangan, dan tekstil.
7. Peringkat kemudahan dalam berbisnis di Uni Emirat Arab adalah yang ke-26 di dunia.
8. Total ekspor Uni Emirat Arab sebesar $ 323,8 miliar (2015), dengan komoditas ekspor berupa minyak mentah, gas alam, ikan kering, dan kurma. Tujuan ekspor utama UEA adalah Iran, Jepang, India, China, dan Oman.
9. Total impor Uni Emirat Arab sebesar $ 273,5 miliar, dengan komoditas impor berupa mesin-mesin, peralatan transportasi, bahan kimia, dan makanan. Negara asal impor utama UEA meliputi China, India, Amerika Serikat, Jerman, dan Britania Raya.
10. Jumlah utang kotor Uni Emirat Arab mencapai $ 151,8 miliar (perkiraan 31 Desember 2010).
Baca juga:
Itulah dia pemaparan singkat mengenai sistem ekonomi yang dianut Uni Emirat Arab yang ternyata masih bergantung pada hasil alam, berupa minyak dan gas bumi. Meski begitu, negara tersebut sukses mendiversifikasikan pendapatan mereka, yakni ke sektor-sektor non-minyak seperti sektor perbankan, pariwisata, perdagangan dan real estate.
Bagaimana pendapat anda?
(Sumber: Wikipedia.org)
Editors Team
admin
Author
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow