Bisnis
Tentang Sistem Ekonomi Korea Selatan, Salah Satu Negara "Macan Asia"
Smallest Font
Largest Font
Onlenpedia.com | Salah satu negara ‘macan asia’, yaitu Korea Selatan — memang mengalami kemajuan ekonomi yang cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Lantas, seperti apa sistem ekonomi yang dianut Korea Selatan?
Baca ulasannya di bawah ini!
Bicara tentang Korea Selatan, memang banyak hal yang mengagumkan dari negeri ini. Selain teknologi dan industrinya yang semakin maju, negara ini juga cukup sukses di ranah hiburan, di mana K-Pop dan K-Drama kini semakin mendunia.
Lalu bagaimana dengan sistem ekonominya?
Sistem perekonomian Korea Selatan
Berdasarkan PDB (Pendapatan Domestik Bruto), ekonomi Korea Selatan berada di peringkat ke 15. Dunia Adapun sistem ekonomi yang dianut Korea Selatan adalah sistem ekonomi pasar (liberal).
Berstatus sebagai ‘Macan Asia’, Korea Selatan sukses mencapai peringkat kedelapan dunia dalam hal ekspor. Sedangkan untuk nilai impor, Korea Selatan berada di peringkat 11 dunia.
Perkembangan ekonomi Korea Selatan terlihat pesat sejak akhir 1980-an. Kala itu PDB Korsel berkembang dari rata – rata 8% per tahun (US$2,7 miliar) di tahun 1962, menjadi US$230 miliar di tahun 1989. Angka ini 20 kali lipat lebih besar dari Korea Utara, dan setara dengan ekonomi-ekonomi menengah di Uni Eropa. Adapun kemajuan ekonomi Korea Selatan ini dikenal dengan istilah ‘Keajaiban di Sungai Han’.
Di kala krisis finansial Asia di tahun 1997, diketahui kelemahan dalam pengembangan ekonomi Korea Selatan, termasuk rasio utang yang besar, pinjaman luar negeri yang besar, dan sektor finansial yang tidak disiplin. Kala itu pertumbuhan ekonomi jatuh di angka 6,6% (1998), namun pulih dengan cepat ke angka 10,8% (1999), dan 9,2% (2000). Pertumbuhan ekonomi Korsel justru terpuruk ke angka 3,3% (2001), lantaran ekonomi global yang melambat, ekspor yang turun, dan anggapan bahwa pembaharuan finansial dan perusahaan yang dibutuhkan tidak bertumbuh.
Pada tahun 2002, ekonomi Korea Selatan kembali bangkit dengan pertumbuhan sebesar 5,8%. Kala itu Korsel mengandalkan sektor industri dan konstruksi guna menopang perekonomiannya.
Pada tahun 2003, jumlah penduduk yang berada di bawah garis kemuskinan mencapai 15%. Indeks tersebut menunjukkan perbaikan, dari yang semula di angka 35.8 menjadi 31.3 pada tahun 2007. Nilai investasinya pun meningkat, yakni sebesar 29.3% dari PDB, dan menempati peringkat 21 dunia.
Di tahun 2005, Korea Selatan merupakan pemimpin dalam akses Internet kecepatan tinggi, produksi semikonduktor memori, produksi monitor layar-datar dan telepon genggam. Selain itu, Korsel juga memimpin dalam pembuatan kapal (peringkat 1), produksi ban (peringkat 3), produksi serat sintetis (peringkat 4), produksi otomotif (peringkat lima), dan baja (peringkat 6). Untuk angka pengangguran Korea Selatan berada di peringkat 36, untuk Indeks Kemudahan Berbisnis berada di peringkat 19, dan dalam Indeks Kebebasan Ekonomi (2010) berada di peringkat 31 dari 179 negara.
Di sektor ekspor, Korea Selatan mengandalkan bidang semi konduktor, peralatan telekomunikasi nirkabel, kendaraan bermotor, komputer, baja, kapal dan petrokimia. Mitra ekspor utama mereka meliputi:
1. China / Tiongkok (21.5%)
2. Amerika Serikat (10.9%)
3. Jepang (6.6%)
4. Hong Kong (4.6%).
Untuk sektor impor, Korea Selatan mengimpor plastik, elektronik dan peralatannya, minyak, baja dan bahan kimia organik. Adapun mitra impor utama Korea Selatan meliputi:
1. China / Tiongkok (17.7%)
2. Jepang (14%)
3. Amerika Serikat (8,9%)
4. Arab Saudi (7.8%)
5. Uni Emirat Arab (4.4%)
6. Australia (4.1%).
Melihat kemajuan ekonominya di atas, tampak jelas kalau Korea Selatan tergolong negara yang progresif. Mereka yang awalnya di dianggap tidak stabil (di era 1960-an), kini telah ‘menjelma’ menjadi negara industri utama dunia, dalam waktu kurang dari 40 tahun.
Adapun kemajuan perekonomian Korea Selatan tak lepas dari andil para konglomerat besar yang dikenal dengan sebutan chaebol. Adapun chaebol terbesar di Korea Selatan meliputi:
1. Samsung Electronics
2. POSCO
3. Hyundai Motor Company
4. KB Financial Group
5. Korea Electric Company
6. Samsung Life Insurance
7. Shinhan Financial Group
8. LG Electronics
9. Hyundai
10.LG Chem.
Baca juga:
Sistem ekonomi Korea Selatan yang mengadopsi perekonomian Amerika Serikat, yakni Liberal terbukti sukses melahirkan banyak konglomerat. Mereka-mereka itulah yang menjadi penggerak utama perekonomian negeri ginseng tersebut, hingga kini disegani dunia.
Bagaimana pendapat anda?
Editors Team
admin
Author
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow