Sekilas Tentang Sejarah Bursa Efek Indonesia (BEI)

Sekilas Tentang Sejarah Bursa Efek Indonesia (BEI)

Smallest Font
Largest Font
Salam Investasi! Para pegiat dunia investasi tentunya tau apa itu bursa. Bursa atau pasar modal adalah tempat terjadinya transaksi jual-beli saham. Untuk di Indonesia sendiri memiliki bursa yang bernama Bursa Efek Indonesia (BEI).
Seperti apakah sejarah berdirinya Bursa Efek Indonesia ini?
Logo BEI

Adapun Bursa Efek Indonesia (BEI), atau nama lainnya Indonesia Stock Exchange (IDX) merupakan bursa resmi yang ada di Indonesia. Bursa ini merupakan hasil penggabungan antara Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek Surabaya (BES). Adapun alasan pemerintah menggabungkan 2 bursa di 2 kota terbesar di Indonesia itu adalah, demi efektivitas operasional dan transaksi. Dan bursa hasil penggabungan ini mulai beroperasi sejak tanggal 1 Desember 2007.
Sistem perdagangan yang diterapkan BEI adalah sebuah sistem bernama Jakarta Automated Trading System (JATS). Sistem ini digunakan sejak tanggal 22 Mei 1995, menggantikan sistem sebelumnya yang masih manual. Kemudian sejak tanggal 2 Maret 2009, BEI kemudian memperbarui sistemnya yang lebih canggih, yaitu JATS-NextG yang disediakan OMX.
Untuk domisili, Bursa Efek Indonesia berpusat di Gedung Bursa Efek Indonesia, Kawasan Niaga Sudirman, Jalan Jenderal Sudirman 52-53, Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Demi memberikan informasi yang lebih lengkap dan akurat seputar perkembangan bursa kepada publik, BEI menyebarkan data pergerakan harga saham melalui media cetak dan elektronik. Dan sekarang, anda juga bisa mengaksesnya melalui media internet, agar diperoleh data yang lebih up to date — bisa melalui web, bisa juga dengan aplikasi.
Saat ini, BEI memiliki beberapa jenis indeks, ditambah dengan sepuluh jenis indeks sektoral. Indeks-indeks tersebut antara laim:
1. IHSG, menggunakan semua saham tercatat sebagai komponen kalkulasi Indeks.
2. Indeks Individual, yang merupakan Indeks untuk masing-masing saham didasarkan harga dasar.
3. Indeks LQ45, menggunakan 45 saham terpilih setelah melalui beberapa tahapan seleksi.
4. Indeks IDX30, menggunakan 30 saham terpilih setelah melalui beberapa tahapan seleksi.
5. Indeks Kompas100, menggunakan 100 saham pilihan harian Kompas.
6. Indeks Sektoral, menggunakan semua saham yang masuk dalam sektor yang sama.
7. Jakarta Islamic Index, menggunakan 30 saham terpilih yang termasuk dalam Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh Bapepam-LK (Kini OJK).
8. Indeks Bursa Syariah Indonesia (Indonesia Sharia Stock Index (ISSI)), yang menggunakan semua saham yang termasuk dalam Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh Bapepam-LK (kini OJK).
9. Indeks Bisnis-27, menggunakan 27 saham terpilih bekerja sama dengan Harian Bisnis Indonesia.
10. Indeks Pefindo25, menggunakan 25 saham terpilih bekerja sama dengan Pefindo.
11. Indeks SRI-KEHATI, menggunakan 25 saham terpilih yang menerapkan prinsip tata kelola yang baik dan kepedulian terhadap lingkungan, bekerjasama dengan Yayasan KEHATI.
12. Indeks SMinfra18, menggunakan 18 saham terpilih yang bergerak dalam bidang infrastruktur dan penunjangnya, bekerja sama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).
13. Indeks Papan Utama dan Papan Pengembangan, indeks yang didasarkan pada kelompok saham yang tercatat di BEI yaitu kelompok Papan Utama dan Papan Pengembangan.
Tentang Bursa Efek Indonesia
Jenis Bursa: saham
Didirikan: 1912 (di Jakarta, sebagai Bursa Efek Jakarta), 1940 (di Surabaya, sebagai Bursa Efek Surabaya), 2007 (di Jakarta, sebagai Bursa Efek Indonesia)
Kantor pusat: Jakarta, Indonesia
Tokoh penting: Ito Warsito (Direktur Utama)
Situs web: www.idx.co.id.
Setelah membaca sejarah singkat Bursa Efek Indonesia di atas, apakah anda sudah punya niat untuk membeli saham di sana?
Silahkan dijawab sendiri-sendiri.

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
admin Author

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Berita Terkait