Perbedaan Sistem Ekonomi Modern Dengan Sistem Ekonomi Tradisional

Perbedaan Sistem Ekonomi Modern Dengan Sistem Ekonomi Tradisional

Smallest Font
Largest Font
Seringkali pertanyaan muncul, apa perbedaan antara sistem ekonomi modern dengan sistem ekonomi tradisional?

Guna menjawab pertanyaan tersebut, di sini akan dipaparkan pengertian masing-masing sistem ekonomi, baik yang modern maupun tradisional. Tujuannya agar anda mudah memahami perbedaan kedua sistem perekonomian tersebut.

Lantas, seperti apakah pengertian sistem ekonomi modern dan sistem ekonomi tradisional?

Berikut ulasannya!


Sistem ekonomi modern dan sistem ekonomi tradisional



A. SISTEM EKONOMI MODERN

Sistem ekonomi modern memiliki prinsip kemandirian. Mandiri tidak berarti terisolasi, melainkan karena hubungannya dengan ekonomi lain, ekonomi modern memiliki keunggulan-keunggulan yang memperkuat posisi tawar-menawar.

Sistem ekonomi modern sendiri mengacu pada perkembangan negara maju Eropa Barat, Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Jepang.

Pertumbuhan ekonomi terjadi berdasarkan peningkatan kemampuan penduduk dalam jangka panjang. Kemampuan yanh dimaksud adalah dalam hal penyediaan barang secara terus-menerus. Kemampuan ini berkembang sesuai dengan kemajuan teknologi, dan penyesuaian dengan kelembagaan dan ideologis yang diperlukan.

Dari penjelasan di atas, dapat dijabarkan bahwa pertumbuhan ekonomi modern dapat dilihat dari:

1. Meningkatnya persediaan barang secara terus-menerus.

2. Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi kemajuan teknologi, yang menentukan derajat pertumbuhan kemampuan dalam menyediakan aneka macam barang kepada masyarakat.
3. Adanya penyesuaian dalam kelembagaan dan ideologi, sehingga penggunaan teknologi dan inovasi secara luas dapat dimanfaatkan oleh umat manusia.

Sayangnya, teknologi modern tidak cocok dengan corak / kehidupan desa, pola keluarga besar, usaha keluarga, dan buta huruf. Sehingga perlu dilakukan edukasi yang perlahan namun pasti.

B. SISTEM EKONOMI TRADISIONAL

Sistem ekonomi tradisional memiliki arti sebagai sistem ekonomi yang dijalankan secara bersama untuk kepentingan bersama (demokratis), sesuai dengan tata cara yang digunakan oleh nenek moyang sebelumnya. Alhasil, kehidupan ekonomi dijalankan menurut kebiasaan, tradisi masyarakat secara turun-temurun dengan mengandalkan faktor produksi apa adanya.

Dalam sistem ekonomi tradisional, segala barang dan jasa yang diperlukan, dipenuhi oleh masyarakat itu sendiri. Kewenangan pemerintah terbatas hanya pada perlindungan dalam bentuk pertahanan, dan menjaga ketertiban umum.

Adapun sistem perekonomian tradisional ini biasa diterapkan oleh negara-negara yang belum maju dan negara-negara tertinggal. Namun, untuk saat ini sistem ekonomi tradisional hampir tidak ada lagi di dunia dan tergolong primitif.

Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional

Berikut ini beberapa ciri yang ada pada sistem perekonomian klasik / tradisional, antara lain:

1. Ketergantungan pada sektor pertanian (agraris).

2. Ikatan tradisi bersifat kekeluargaan sehingga berakibat kurangnya persaingan, dan perkembangan ekonomi kurang signifikan.

3. Teknologi  produksi masih sangat sederhana.

4. Memiliki rasa kekeluargaan dan kegotong-royongan serta saling membutuhkan satu sama lain.

Baca juga:



Itulah dia ulasan singkat mengenai perbedaan antara sistem ekonomi modern dengan sistem ekonomi tradisional.

Berdasarkan penjelasan di atas, tampak jelas, kalau semakin waktu berjalan, teknologi semakin dominan, dan sistem ekonomi modern semakin marak digunakan. Alhasil, sistem ekonomi tradisional perlahan mulai menghilang, meskipun masih ada yang bisa di temukan di daerah-daerah pelosok. (fa)



Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
admin Author

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Berita Terkait