Bisnis
Mengapa Daya Saing Indonesia Secara Global Kalah Dari Singapura dan Malaysia?
Smallest Font
Largest Font
Indonesia merupakan negara besar dengan jumlah penduduk di atas 250 juta jiwa, dengan dibarengi SDA (Sumber Daya Alam) yang sangat melimpah.
Namun, sayang sungguh di sayang — daya saing Indonesia masih kalah dengan negeri tetangga yakni Singapura dan Malaysia. Padahal dari segi luas wilayah, jumlah penduduk, dan hasil alam kita unggul telak.
Lantas, kenapa daya saing Indonesia kalah dari Singapura dan Malaysia?
Berikut ulasannya!
Dilansir dari laman Finance Detik, peringkat daya saing Indonesia naik dari peringkat 41 menjadi peringkat 36 menurut laporan World Economic Forum (WEF).
Artinya peringkat daya saing Indonesia mengalami kenaikan sebanyak 5 level dari periode sebelumnya.
Meskipun mengalami kenaikan peringkat, sayangnya level daya saing Indonesia masih kalah jauh jika dibandingkan dengan Singapura dan Malaysia.
Daya saing Singapura sendiri berada di peringkat 3, sedangkan daya saing Malaysia berada di peringkat 23.
Adapun total negara yang masuk daftat tersebut ada 137 negara.
Penentuan peringkat daya saing suatu negara dipengaruhi oleh peran kementerian dan lembaga, kebijakan, dan beberapa faktor lainnya yang mencerminkan faktor produktivitas.
Menurut data WEF yang dilansir dari laman detikFinance (Minggu 1/10/2017), ada lagi beberapa indikator dasar yang menjadi penilaian daya saing oleh WEF, salah satunya yaitu peran kementerian dan lembaga (institutions) yang ada di posisi 47.
Parameter selanjutnya yang menjadi perhatian WEF adalah, pembangunan infrastruktur yang menempati posisi 52, sedangkan kebijakan ekonomi makro
(macroeconomics) berada di posisi 26.
Kemudian ada lagi parameter yang tak kalah penting, yakni kualitas kesehatan dan pendidikan dasar yang berada cukup jauh, yakni di peringkat 94.
Parameter selanjutnya yang menjadi penilaian daya saing Indonesia di mata dunia adalah, pendidikan tinggi dan pelatihan yang berada di posisi 64.
Kemudian keadaan pasar dan kondisi buruh juga menjadi indikator, yakni berada di posisi 43 dan 96.
Tak kalah penting, parameter pengembangan pasar keuangan di Indonesia juga tercatat berada di posisi 37, kemudian kesiapan teknologi Indonesia berada di posisi 80, dan kapasitas pasar Indonesia tercatat di posisi 9.
Selain beberapa parameter di atas, kondisi bisnis juga menjadi salah satu poin penting dalam peningkatan daya saing Indonesia.
Kondisi bisnis menjadi faktor kunci yang mampu mendorong ekonomi dan mempengaruhi kualitas bisnis sebuah negara yang menempati posisi 32.
Adapun parameter terakhir yang menjadi poin penilaian adalah inovasi, yang berada di peringkat 31.
Baca juga:
Dari semua parameter di atas, Indonesia berada jauh di bawah Malaysia — apalagi Singapura.
Makanya, tidak heran kalau itulah yang menjadi penyebab kenapa daya saing Indonesia kalah telak dari Singapura dan Malaysia.
(Sumber: finance.detik.com)
Editors Team
admin
Author
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow