Bisnis
Ketika Bisnis Tak Berjalan Semestinya, Cobalah Untuk Pivot. Apa itu Pivot?
Smallest Font
Largest Font
Segala sesuatu pasti memiliki lebih dari 1 kemungkinan, tak terkecuali dengan bisnis. Ketika kita memutuskan untuk memulai bisnis — maka kita harus siap dengan 2 kemungkinan, yaitu sukses ataupun gagal.
Bagi yang bisnisnya sukses, mungkin tak perlu khawatir. Namun, bagi yang bisnisnya gagal, tentu akan membuat si pebisnis berfikir panjang agar bisa ‘bertahan hidup’. Salah satu strategi yang bisa dilakukan (ketika gagal) adalah, dengan melakukan pivot.
Apa itu pivot?
Pivot bisa diartikan sebagai ‘perubahan arah’ dalam berbisnis, atau istilahnya adalah ‘banting setir’. Sebagai contoh, ketika anda menjalankan bisnis di bidang kuliner, namun tak berjalan dengan lancar — anda bisa pivot (banting setir) ke bisnis lain, misalnya konveksi.
Intinya, ‘perubahan bisnis’ dalam pivot bisa dekat, jauh atau mungkin sangat jauh dari konsep bisnis awal. Jadi peluang pivot terbuka akan segala kemungkinan bisnis yang nanti dijalankan.
Bagi para pebisnis, kemungkinan melakukan pivot merupakan langkah terakhir — ketika segala cara sudah dilakukan. Jadi kemungkinan pivot harus ada di agenda anda. Jangan sampai pikiran anda tertutup terhadap kemungkinan tersebut, karena pivot bukanlah sesuatu yang ‘tabu’ ataupun menakutkan.
Banyak sekali pebisnis yang salah kaprah dengan arti sesungguhnya dalam berbisnis. Bagi mereka yang demikian, cenderung ingin ‘menaklukkan’ pasar berdasarkan keinginan mereka. Padahal yang sesungguhnya adalah sebaliknya. Seorang pebisnis -lah yang harus mengikuti kemauan pasar. Para pebisnis harus ‘tunduk’ kepada pasar, karena selera ‘pasar’ adalah ‘raja’ yang sesungguhnya. Apabila si pebisnis bersikeras dengan kemauan mereka dan mengabaikan keinginan pasar, maka siap-siap dirinya akan ‘terpental’ dari persaingan bisnis. Ingat, persaingan bisnis yang semakin ketat membutuhkan riset pasar secara menyeluruh, bukan berdasarkan insting semata.
Lalu apa hubungannya dengan pivot?
Sebagai gambaran, pivot merupakan salah satu bentuk ‘kekejaman’ pasar yang mengharuskan pebisnis untuk ‘merubah arah’ bisnisnya. Pivot terpaksa dilakukan, ketika bisnis yang dijalankan tak cocok dengan pasar — atau karena persaingan di bidang tersebut sudah terlampau ketat. Alhasil, si pebisnis harus rela mengubah bidang usahanya, meskipun nama/brand nya tidak berubah. Namun ada pula beberapa perusahaan yang turut mengubah brandnya, meski tak terlalu banyak.
Bukankah hal itu sangat aneh?
TIDAK. Hal tersebut sudah biasa dalam dunia bisnis, ketika sebuah perusahaan melakukan pivot alias banting setir dari bidang awalnya.
Sebagai contoh, berikut ini ada 15 perusahaan dunia yang (justru) sukses berkat pivot. Data ini dikutip dari laman ciputraentrepreneurship.com, yang isinya antara lain:
1. Paypal, awalnya adalah sistem pembayaran untuk PDA (Personal Digital Assistant).
2. Flickr, berawal sebagai game online massiv multi-pemain.
3. Groupon, diluncurkan sebagai thepoint.com, website yang menggunakan graph sosial Anda untuk mendukung tujuan-tujuan tertentu.
4. Youtube, mulanya didesain sebagai situs kencan online.
5. Intel, dimulai sebagai perusahaan memori sebelum masuk ke bisnis prosesor.
6. HP, bertahan selama 70 tahun sebagai perusahaan teknologi tinggi besar dengan mengubah bisnis utamanya beberapa kali.
7. Yelp, muncul sebagai layanan rekomendasi email otomatis.
8. Instagram, dulunya adalah Burbn, sebuah layanan mirip Foursquare dan mafia wars yang dibuat dalam versi HTML 5
9. Fab.com, diluncurkan sebagai fabulis.com – sebuah situs jejaring sosial untuk para pria gay.
10. Texas Instruments, didirikan sebagai Geophysical Service Incorporated – sebuah penyedia layanan eksplorasi seismik untuk industri minyak bumi
11. Nokia, awalnya memproduksi kertas sebelum berubah menjadi produsen listrik dan sejumlah bisnis lain.
12. BMW, memulai usahanya dengan memproduksi mesin pesawat terbang dan kemudian dipaksa berhenti berproduksi.
13. Mitsubishi, didirikan sebagai perusahaan pengapalan.
14. Kawasaki, didirikan sebagai perusahaan konstruksi.
15. Sharp, mengambil nama dari salah satu penemuannya terdahulu, pensil mekanis Ever-Sharp di tahun 1915. Setelah bisnis pensilnya hancur lebur pasca gempa bumi Kanto tahun 1923, perusahaan ini mulai mendesain generasi pertama radio asli Jepang.
Mungkin — bagi pebisnis pemula akan menganggap pivot sebagai ‘neraka’ bagi bisnis mereka. Namun, bagi yang berhasil, mereka justru menganggap pivot sebagai ‘penyelamat’ dari jurang kebangkrutan. Seandainya mereka BERSIKERAS untuk TIDAK melakukan pivot, maka mereka akan gulung tikar lebih awal. Namun, karena mereka memilih untuk mengikuti keinginan pasar dan mengenyampingkan ego, akhirnya bisnis mereka bisa ‘bernafas’ lebih lama. Bukankah itu sebuah langkah yang bagus?
Jadi, dapat disimpulkan kalau pivot harus masuk ke dalam rencana bisnis anda. Jangan pernah sekalipun menutup hati anda akan kemungkinan pivot, karena itu sama saja dengan sombong. Sombong yang dimaksud, lantaran terlalu percaya diri dan yakin akan kesuksesan anda. Padahal penentu kesuksesan bukanlah anda, melainkan Sang Maha Pencipta. Setuju?
Demikian ulasan dari kami mengenai solusi ketika bisnis tidak berjalan dengan semestinya, yaitu dengan melakukan pivot. Semoga ulasan yang singkat ini bisa menambah wawasan anda — akan segala kemungkinan dalam dunia bisnis yang terkenal KEJAM dan TAK PANDANG BULU.
Salam sukses!
Editors Team
admin
Author
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow