Investasi Saham Jangka Panjang
Smallest Font
Largest Font
Salam investasi! Ketika anda memutuskan untuk berinvestasi saham, langkah manakah yang akan anda ambil? Apakah berinvestasi saham jangka pendek (trading), atau investasi saham jangka panjang?
Lalu bagaimana mindset ‘invest oriented’ jika diterapkan dalam dunia investasi saham?
Semua terserah anda. Anda yang memilih, anda yang menjalani dan anda pula -lah yang siap menerima untung atau mungkin menanggung resikonya.
Bagi anda yang memutuskan untuk berinvestasi saham jangka panjang, silahkan anda baca postingan ini sampai habis.
Ketika kita berbicara investasi jangka panjang, maka pola pikir (mindset) kita harus dirubah menjadi ‘invest oriented’. Sebaliknya kalau kita berinvestasi jangka pendek, maka mindset kita adalah ‘money oriented’.
Pola pikir ‘invest oriented’ adalah pola pikir yang dimiliki seseorang dalam hal membangun sesuatu atau sekedar memberi modal untuk mendapatkan hasil dalam jangka waktu yang lama. Jadi, pola pikir ‘invest oriented’ ini tidak mengharapkan keuntungan dalam jangka yang pendek, melainkan untuk jangka panjang. Keuntungan bisa dalam hal kepemilikan, atau mungkin ‘dijual putus’ untuk mendapatkan keuntungan yang jauh lebih besar di masa yang akan datang.
Pola pikir ‘invest oriented’ ini biasanya dimiliki oleh startup founder, atau pendiri startup (perusahaan rintisan). Salah satu yang menggunakan pola pikir ini adalah Founder sekaligus CEO Facebook yaitu Mark Zuckerberg. Pria asal Amerika itu membangun Facebook untuk jangka panjang. Jadi sewaktu Facebook baru berdiri, tidak ada keuntungan yang didapatkan — malahan kerugian yang terjadi untuk menutupi biaya hosting dan server untuk menyimpan file milik pengguna Facebook. Seiring waktu berjalan, Facebook semakin berkembang dan penggunanya semakin banyak. Alhasil, kebutuhan hosting server semakin membengkak. Namun, Mark tetap konsisten untuk tidak memonetisasi Facebook untuk jangka waktu yang pendek.
Seiring waktu berjalan, barulah kita bisa melihat bagaimana Facebook sekarang. Startup yang susah payah dibangun Mark dan timnya itu, kini berpenghasilan sekitar 650 juta rupiah perjam. Semua itu didapat dari iklan yang bernama Facebook Ads.
Pelajaran yang didapat, Mark membangun Facebook bukan untuk langsung dijadikan lahan mendapatkan uang. Seandainya Mark ‘money oriented’ di awal berdirinya Facebook, maka dia akan mengenakan biaya bagi para pengguna Facebook. Seandainya itu dilakukan, bisa dijamin kalau pengguna Facebook bakalan kabur. Tapi untungnya, pendiri Facebook memiliki mindset ‘invest oriented’, jadi keuntungan yang didapat beratus-ratus kali lipat.
“Susah payah di awal dan keluar banyak modal untuk jangka waktu yang lama, guna mendapatkan keuntungan yang sangat sangat besar di masa yang akan datang. Itulah ‘Invest oriented’.”
Lalu bagaimana mindset ‘invest oriented’ jika diterapkan dalam dunia investasi saham?
Jawabannya adalah dengan meniru apa yang dilakukan oleh Warren Buffett, pakar investasi saham dunia yang pernah menjadi orang terkaya di dunia (2008). Sosok Warren ini melakukan investasi saham untuk jangka panjang, yakni berani membeli saham perusahaan kecil yang harganya murah — namun berpotensi menjadi perusahaan besar.
Di sinilah letak kelebihan seorang Warren Buffett yang lebih jeli dibandingan investor yang lain. Pola pikir ‘invest oriented’ disertai dengan analisa yang akurat (untuk jangka panjang) menjadi senjata andalah dari sahabat Bill Gates ini.
Mau tau seperti apa cara investasi Warren Buffet?
Silahkan pelajari lebih dalam lagi di:
Sekian dahulu uraian mengenai investasi saham jangka panjang ini kami tulis. Semoga tulisan ini bisa memberikan inspirasi bagi sobat semuanya.
MARI BERINVESTASI, DEMI KEMAJUAN INDONESIA!
Editors Team
admin
Author
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow