Bisnis
Bisnis Besar vs Bisnis Kecil
Smallest Font
Largest Font
Salam investor Indonesia! Kali ini kita akan berbicara mengenai bisnis secara umum. Pada dasarnya, bisnis itu terbagi ke banyak bidang — namun bisa dikelompokkan dalam 2 tipe, yaitu bisnis ‘lingkaran kecil’ dan bisnis ‘lingkaran besar’. Apa maksudnya itu?
Kalau bicara tentang bisnis ‘lingkaran kecil’, tentunya terdengar mudah dan memiliki resiko yang kecil. Tapi sebenarnya tidak mudah memulai namanya bisnis, meskipun levelnya kecil. Karena yang namanya bisnis, kalau kita baru di dunia tersebut maka kita harus belajar terlebih dahulu.
Kemudian berbicara tentang bisnis ‘lingkaran besar’. Terdengar dari namanya, jelas bisnis ini mengharuskan modal besar dan resiko yang besar — namun hasilnya pun juga besar. Tipe bisnis seperti ini bisa dibilang tipe konglomerasi. Artinya, bisnis seperti ini berpotensi untuk sukses besar dan memunculkan konglomerat baru. Karena kita berada di ‘lingkaran yang besar’ yang potensi penghasilannya tak terbatas. Berbeda kalau kita berada di ‘lingkaran kecil’ yang tentunya penghasilan/omsetnya memiliki batasan.
Ketika baru memulai bisnis, mana yang akan anda pilih? Bisnis ‘lingkaran besar’ atau bisnis ‘lingkaran kecil’?
Sebuah pertanyaan yang bagus, dan jawaban orang-orang kebanyakan adalah bisnis ‘lingkaran kecil’, lantaran modal kecil resiko kecil.
Namun ada satu pendapat berbeda yang datang dari seorang developer kenalan saya. Dia adalah seorang developer yang benar-benar memulai segalanya dari nol. Dia pun bertanya kepada saya, ketika baru memulai bisnis, mana yang akan anda pilih? Bisnis besar atau bisnis kecil?
Saya pun menjawab bisnis kecil, lantaran lebih mudah, modal kecil dan resiko kecil.
Salah, kata dia. Kalau kamu baru memulai bisnis, jangan tanggung-tanggung, langsung saja yang skala besar. Toh sama-sama belajar dari nol kata dia.
Dia pun menambahkan, memulai bisnis besar tak harus memiliki modal (uang) yang besar, melainkan harus memiliki kerja keras, ketekunan dan konsistensi yang ekstra besar.
Dia pun tidak main-main, tapi dia benar-benar membuktikannya. Kebetulan dia adalah seorang developer yang memulai segalanya dari 0. Jadi dengan modal minim dia memulai bisnis besar sekelas properti. Apa rahasianya?
1. Koneksi
2. Kemampuan meloby
3. Bergaul dan belajar dari developer, baik yang gagal ataupun yang sukses
4. Bergaul dan belajar dari tukang bangunan dan pemilik toko bahan bangunan
5. Ketika memulai usaha properti, usahakan jangan sendirian dulu, melainkan join dengan teman. Setelah goal dan modal terkumpul, barulah bikin proyek sendiri
6. Sering-sering berkonsultasi dengan notaris dan bank
7. KFK (Komitmen, Fokus dan Konsisten)
Apakah dia berhasil?
Ya. Saat ini bisnis propertinya berjalan dan berkembang dengan sangat baik. Bahkan sekarang dia mencoba melebarkan sayap ke dunia pertambangan. Dia benar-benar fokus dengan bisnis ‘lingkaran besar’ yang menurutnya adalah pilihan terbaik.
Bagaimana dengan Anda? Apakah anda berminat untuk memulai bisnis ‘lingkaran besar’?
Perlu sobat-sobat ketahui, selain properti dan pertambangan — ada satu lagi bisnis yang masuk kategori ‘lingkaran besar’, yaitu investasi saham. Kenapa investasi saham tergolong ke dalam bisnis ‘lingkaran besar’? Jawabannya adalah karena investasi saham memiliki potensi penghasilan yang tak terbatas. Syaratnya asalkan tekun, jeli dan memiliki analisa yang luar biasa, maka Anda bisa sukses sebagai seorang investor saham.
Jangan lupa juga agar belajar dari Warren Buffet, investor tersukses yang mengamalkan investasi saham jangka panjang (buy and hold).
Apakah bisa dengan modal kecil?
Tentu saja bisa. Karena slot saham diturunkan dari 500 lembar/per lot menjadi 100 lembar saja. Jadi dengan modal minim pun bisa melakukan investasi saham.
Bagaimana cara belajar investasi saham?
Jawabannya adalah dengan terus mengunjungi Onlenpedia.com dan melike Fanspage Facebook kami. Di sini kami akan membahas tentang investasi saham secara mendalam dan menyeluruh.
Sekadar info, untuk investasi saham, usahakan menanam modal pada broker plat merah (perusahaan sekuritas milik pemerintah)
Kenapa harus broker plat merah?
Karena broker tersebut lebih aman, permodalan lebih kuat (dibackup oleh pemerintah), bisa dengan modal kecil (minimal 1 juta) dan terjamin kredibilitasnya.
Selain itu, di era krisis sekarang ini broker plat merah bisa ‘bertahan hidup’ lebih lama ketimbang broker pada umumnya.
– Bagi sobat-sobat yang ingin tahu apa saja kelebihan dari broker plat merah (perusahaan milik pemerintah), silahkan pelajari di: Keunggulan yang dimiliki oleh broker plat merah (perusahaan pemerintah)
Semoga bermanfaat!
Editors Team
admin
Author
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow