Muamalah

Muamalah

Portal Islam

Apr 27, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang
Breaking

Banjir Pakistan, Hujan Es Spanyol, & Bahaya Perubahan Iklim yang Ekstrim

Ilustrasi perubahan iklim yang ekstrim

Planet ini sedang dalam kondisi rentan

Adakah yang peduli utk melakukan perubahan?

Atau justru manusia semakin brutal dalam melakukan pengrusakan?

Hingga akhirnya semua perbaikan jadi terlambat untuk dilakukan…

Banjir besar di Pakistan

Banjir besar Pakistan telah menyebabkan lebih dari 1.000 orang meninggal dan hampir setengah juta bangunan rusak.

Citra satelit menunjukkan banjir parah di Pakistan — menyebabkan beberapa bagian negara menjadi seperti danau — seluas 100 kilometer persegi.

Dalam gambar yang diambil sensor satelit NASA, pada 28 Agustus, tampak hujan lebat dan sungai yang meluap telah menenggelamkan sejumlah wilayah di Pakistan.

Salah satu faktor penyebab banjir di Pakistan kini adalah hujan deras. Curah hujan terjadi 500 persen lebih besar ketimbang rata-rata.

Selain karena curah hujan yang sangat tinggi, banjir di pakistan juga diperparah oleh mencairnya gletser di pegunungan Himalaya. Hal itu disebabkan olah perubahan iklim yang akhir-akhir ini cukup ekstrim melanda planet Bumi.

Hujan es di Spanyol & Perancis

Hujan es disertai angin kencang melanda wilayah Catalonia, Spanyol. Hujan es ini memakan satu korban jiwa yaitu seorang bayi berusia 20 bulan yang tertimpa bongkahan hujan es.

Hujan es yang disertai badai ini juga melukai lebih dari 20 orang. Bongkahan es yang turun dari hujan ini juga merusak sejumlah mobil yang terparkir di jalan, serta menyebabkan bangunan-bangunan kota hancur tertimpa bongkahan es.

Menurut pemerintah setempat, bongkahan es yang jatuh memiliki diameter mencapai 11 sentimeter. 

Sebelumnya, pada tanggal 22 Mei dan 4 Juni 2022 dilaporkan adanya hujan es di Prancis dengan ukuran yang tidak biasa, yaitu sebesar bola tenis.

Badan meteorologi Perancis membuat cuitan di Twitter yang memperlihatkan video saat butiran es besar tersebut mendarat di tanah. Selain itu juga memperlihatkan beberapa mobil yang kacanya pecah akibat kejatuhan es besar tersebut.

Es zombie di Greenland

Alam kembali menunjukkan “sesuatu”, agar manusia lebih peduli kepada alam. Kini, ada potensi es mencair yang mengakibatkan permukaan laut naik 27 cm.

Sebuah penelitian merilis bahwa ada es zombie dari lapisan es di Greenland, yang bila mencair akan menaikan permukaan laut hingga 27 cm.

Es zombie adalah es yang masih menempel pada area es yang tebal, namun tidak lagi diisi ulang oleh gletser besar yang menerima salju. Tanpa adanya pengisian ulang ini, es tersebut akan mencair akibat dari perubahan iklim.

Dan hal itu berakibat pada naiknya ketinggian air laut secara perlahan.

Sekaratnya planet ini

Dunia sedang tidak baik-baik saja. Bukan tentang ekonomi, politik, ataupun dunia bisnis. Melainkan tentang planet bumi – yang lagi sekarat.

Emisi karbon yang semakin besar disumbang oleh negara-negara di dunia – membuat “sistem pertahanan atmosfir” dari planet ini menjadi goyah. Perubahan iklim ini pun menjadi semakin ekstrim dan tentunya berdampak buruk bagi kehidupan makhluk hidup di planet ini. 

Perubahan iklim sejatinya bukanlah hal baru di planet kita. Perubahan iklim bisa sangat merusak di masa lalu lampau, yakni membuat cuaca semakin panas — atau bahkan semakin dingin.

Apa sebenarnya yang menyebabkan perubahan iklim?

Dengan membakar bahan bakar fosil, manusia mengirimkan karbon dioksida yang memerangkap panas dan gas rumah kaca lainnya — ke atmosfer — yang kemudian meningkatkan suhu global.

Selain itu, penebangan hutan yang masif turut ambil bagian dalam fenomena ini.

Ada banyak negara yang menyumbang emisi gas karbon, namun yang terbesar adalah dari Amerika Serikat, China, Uni Eropa, dan India.

Namun, yang mendapatkan efeknya justru negara seperti Pakistan, yang notabene menyumbang emisi gas karbon yang sangat rendah.

Kembali ke perubahan iklim dunia

Data eksperimental dan model iklim menunjukkan pemanasan ini akan mempengaruhi cuaca dalam berbagai cara, membuatnya lebih panas dan lebih dingin, lebih ekstrim, dan lebih buruk.

Imbasnya, daerah kering semakin kering dan daerah basah semakin basah.

Lebih banyak uap air di atmosfer di planet yang memanas, juga dapat menyebabkan turunnya salju yang lebih lebat — selama musim dingin.

Yang dilakukan pemerintah dunia

Dalam rilis Laporan Risiko Global 2022, Forum Ekonomi Dunia atau World Economic Forum (WEF) mengungkapkan bahwa isu perubahan iklim menjadi sumber kekhawatiran utama global. Risiko terkait perubahan iklim ini termasuk ke dalam 3 resiko teratas berdasarkan tingkat keparahannya dalam 10 tahun ke depan.

Sebelumnya wabah Covid-19 dengan varian baru Omicron – dianggap sebagai ancaman besar. Namun ancaman sesungguhnya yang dihadapi dunia ialah perubahan iklim. 

Dalam Survei Persepsi Risiko Global (atau GRPS) tahunan, terungkap bahwa kegagalan aksi iklim, peristiwa cuaca ekstrem, dan hilangnya keanekaragaman hayati — dianggap sebagai tiga teratas dari 10 resiko global. Penyakit infeksi atau wabah, justru turun tingkat dan menempati urutan keenam dalam daftar tersebut.

Kegagalan aksi iklim juga dianggap sebagai ancaman paling kritis bagi dunia baik dalam jangka menengah yakni 2 sampai 5 tahun, dan jangka panjang atau 5 sampai 10 tahun. Keadaan ini dianggap menjadi potensi yang paling besar untuk merusak masyarakat, ekonomi, dan tentunya kondisi di planet ini.

Masyarakat di seluruh dunia telah mengalami peningkatan dampak iklim, mulai dari kekeringan, banjir, naiknya air laut, gelombang panas, hingga terjadinya hujan es.

Untuk membatasi kenaikan suhu global hingga jauh di bawah 2°C, pembuat kebijakan, dan masyarakat sipil harus memajukan tindakan iklim jangka pendek dan jangka panjang yang komprehensif — sejalan dengan tujuan Perjanjian Paris tentang perubahan iklim.

Perbaikan dengan energi terbarukan

Beruntungnya, kesadaran manusia akan kelangsungan planet ini mulai terlihat perlahan. Penggalakan penggunaan energi terbarukan yang ramah lingkungan – kini mulai dijalankan.

Mobilitas kendaraan berbahan bakar fosil – ke depannya bakal tergantikan. Oleh mobil listrik –yang kini tengah diciptakan dan dikembangkan oleh berbagai perusahaan.

Akankah ini menjadi angin segar di tengah kondisi planet Bumi yang kian rentan?

Kita lihat saja seperti apa nanti di masa depan.

Sampai jumpa — di artikel-artikel selanjutnya, kawan!! (af)

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here