Bagaimana Perekonomian di Indonesia Saat Ini? Apakah Memburuk, atau Membaik?

Bagaimana Perekonomian di Indonesia Saat Ini? Apakah Memburuk, atau Membaik?

Smallest Font
Largest Font
Bagaimana keadaan ekonomi Indonesia saat ini?
Apakah semakin membaik atau justru malah memburuk?
Pertanyaan-pertanyaan di atas sering ditanyakan orang-orang, terutama bagi mereka yang menaruh minat pada kondisi perekonomian di Tanah Air.
Dan untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas, silahkan baca artikel ini sampai habis.
Bagaimana kondisi perekonomian Indonesia saat ini?
Menurut Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, saat ini keadaan ekonomi Tanah Air tengah mengalami polemik. Hal itu diutarakan Sri Mulyani melalui laman Facebooknya pada pertengahan September 2018 yang lalu.
Menurut Sri Mulyani, keadaan ekonomi Indonesia sedikit banyak dipengaruhi oleh perubahan ekonomi yang cepat secara global, misalnya kenaikan suka bunga di Amerika Serikat, serta perang dagang antara China dan AS serta Eropa dan AS.
“Selain itu kebijakan fiskal Amerika juga ekspansif dengan penurunan pajak dan belanja yang meningkat. Ditambah kebijakan perang dagang oleh Presiden Trump kepada Eropa dan China dengan kenaikan tarif barang impor ke Amerika Serikat.
Dampak dari kebijakan di Amerika Serikat dirasakan seluruh dunia dalam bentuk suku bunga dollar meningkat, arus modal ke seluruh dunia terutama ke negara berkembang dan emerging menurun, dan ketidakpastian perdagangan internasional,” tutur Sri Mulyani di laman Facebooknya.
Guna menghadapi situasi ekonomi global yang kian tak menentu, Sri Mulyani mengungkapkan 4 aspek yang mesti dijaga agar stabilitas ekonomi tetap terjaga dalam koridor yang positif.
Adapun 4 aspek yang dimaksud meliputi:
1. Produk Domestik Bruto (PDB)
2. Aspek fiskal yakni APBN, seperti penerimaan, belanja negara dan pembiayaan
3. Aspek moneter dan sektor keuangan
4. Neraca pembayaran berupa keseimbangan eksternal antara perekonomian Indonesia dengan dunia.
Sri Mulyani pun menambahkan, meski di tengah ketidakpastian perekonomian global, ekonomi Indonesia justru mengalami pertumbuhan yang cukup positif.
Adapun pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17% pada semester I 2018, atau tertinggi tertinggi sejak 2014. Angka penangguran pun mengalami penurunan yang cukup signifikan, yakni di angka 5,13% (terendah dalam dua dekade terakhir) serta tingkat kemiskinan yang turun menjadi 9,8% (terendah dalam dua dekade terakhir).
“Dari sisi fiskal, penerimaan negara di semester I telah mencapai 52,48 % dari target, dengan pertumbuhan penerimaan pajak yang membaik mencapai 14,3% atau lebih tinggi dari pertumbuhan di semester I 2017 yaitu 9,6%. Realisasi penyerapan belanja negara sampai akhir Juli 2018 mencapai 51,5%, realisasi transfer ke daerah dan dana desa sebesar 58,6 % dari pagu.
Defisit sampai akhir Juli 2018 sekitar 1,02 persen dan keseimbangan primer positif 46,4 triliun, suatu kemajuan kesehatan APBN yang luar biasa dibanding situasi 3 tahun terakhir.
Konsolidasi fiskal dikakukan untuk meminimalkan dampak lingkungan global terhadap APBN dan meningkatkan ketahanan perekonomian. Dari sisi moneter, inflasi sangat terjaga pada angka 3,2% di semester I 2018, dengan stabilitas inflasi terjaga selama 3 tahun terakhir dikisaran 3,5%.
Sektor keuangan juga menunjukkan situasi yang stabil dan membaik. Hal ini tercermin dari tingkat kecukupan modal perbankan (CAR) yang mencapai 22% di triwulan II 2018, tingkat Non Perfoming Loan atau kredit macet yang tetap rendah sebesar 2,7%, dan pertumbuhan kredit mencapai 10,7% yang akan terus membaik.
Secara keseluruhan tahun 2018, rata-rata pertumbuhan kredit diperkirakan berada pada kisaran 10-12%,” tutur Sri Mulyani di laman Facebooknya.
Baca juga:



Itulah dia pemaparan mengenai tulisan di laman Facebook Menteri Keuangan RI Sri Mulyani yang membahas panjang-lebar mengenai keadaan ekonomi Indonesia saat ini.
Dapat disimpulkan bahwa meskipun berada di tengah pusaran ekonomi global yang tidak pasti, perekonomian Indonesia justru semakin membaik. Hal itu ditandai dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi, menurunnya angka pengangguran serta menurunnya persentase kemiskinan di Indonesia.

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
admin Author

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Berita Terkait