Bisnis
Apa Perbedaan CPA dan CPS? Berikut ini Perbandingannya!
Smallest Font
Largest Font
Bagi anda pemilik blog / website, anda harus mengetahui berbagai macam cara memonetisasi blog. Ada banyak cara memonetisasi blog, dan 2 diantaranya yang paling populer adalah CPA (Cost Per Action) dan CPS (Cost Per Sale).
Kedua cara mendapatkan uang dari blog di atas sekilas memang mirip. Namun, sebenarnya antara CPA dan CPS memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Lantas, apa saja perbedaan antara CPA dan CPS?
Berikut ini perbandingannya!
Perbandingan CPA dan CPS
Meskipun sama-sama tergolong ke dalam ‘jaringan periklanan’, metode CPA dan CPS ternyata memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Anda wajib mengetahui hal ini agar anda tidak salah pilih metode periklanan yang cocok untuk monetisasi blog / web anda.
1. CPA (Cost Per Action)
CPA merupakan singkatan dari Cost Per Action. Cara kerjanya, penyedia iklan akan memberikan komisi kepada anda apabila pengunjung web/blog anda melakukan ‘action’ sesuai yang mereka inginkan. Adapun contoh ‘action’ yang dimaksud bisa berupa polling, survei, downl*ad dan lain-lain.
Biasanya pemilik jaringan iklan akan menawarkan rating iklan yang bagus, lantaran kemungkinan pengunjung untuk tertarik dengan iklan yang ditampilkan lumayan kecil.
Hal itu pun bagaikan ‘gayung bersambut’ di mana para pemilik blog juga banyak yang memasang iklan ini lantaran iming-iming komisi yang cukup besar.
Selain itu tantangan dalam mempromosikan iklan CPA ini cukup besar, karena traffic yang bagus saja belum cukup untuk mendapatkan konversi — melainkan juga perlu dibarengi konten marketing / copywriting yang mumpuni.
2. CPS (Cost Per Sale)
CPS merupakan singkatan dari Cost Per Sale. Sesuai namanya, CPS bergantung pada ‘sale’ (penjualan), baru blog / web owner bisa mendapatkan komisi.
CPS juga bisa disebut dengan affiliasi, di mana pemilik produk akan berbagi profit dari penjualan yang berasal dari referensi blog/web anda (tidak seperti CPA yang hanya mengandalkan ‘action’).
Affiliasi atau CPS biasanya memberikan komisi yang cukup besar (hingga 70%) untuk produk digital, seperti eBook, video tutorial, dan software / tools. Untuk produk fisik seperti gadget, elektronik, fashion, dll biasanya komisinya lebih kecil (3-10%).
Komisi produk digital lebih besar dari produk fisik dikarenakan konversi (penjualan) dari produk digital jauh lebih sulit ketimbang penjualan produk fisik. Maka dari itu, pemilik produk digital pun memberikan komisi yang lebih besar, agar pemilik web / blog lebih bersemangat untuk mempromosikan jenis produk tersebut.
Adapun contoh affiliate / CPS yang menjual produk digital (komisi 25 – 70%) antara lain:
– Clickbank
– Envato
– Ratakan
– Idaff
– Oketheme (template dan theme blog)
– Penyedia hosting (Niagahoster, Hostinger, dll)
– Affiliasi Mr Importir (eBook dan video tutorial)
dan lain-lain.
Untuk affiliate / CPS yang menjual produk fisik (komisi 3-10%) antara lain:
– Amazon
– Rakuten
– Aliexpress
– Shareasale
– Pegipegi
– Agoda
– Lazada
– Blibli
– Bhinneka
– MatahariMall
– Accesstrade
– Ecomobi
– Admitad
dan lain-lain.
Itulah dia paparan singkat mengenai perbedaan / perbandingan antara 2 metode periklanan CPA (Cost Per Action) dan CPS (Cost Per Sale).
Dari kedua metode di atas, manakah yang paling cocok untuk blog / web anda?
Silahkan sampaikan jawaban anda di kolom komentar!
Editors Team
admin
Author
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow