Apa Itu Sistem Ekonomi Islam? Berikut Ini Pengertian dan Ciri-Cirinya

Apa Itu Sistem Ekonomi Islam? Berikut Ini Pengertian dan Ciri-Cirinya

Smallest Font
Largest Font
Apa itu sistem ekonomi Islam?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, di sini akan dipaparkan pengertian dan ciri-ciri dari sistem ekonomi Islam.
Seperti apakah?
Sistem ekonomi Islam
Memahami sistem ekonomi Islam

Guna memahami apa itu sistem ekonomi Islam, di sini akan dipaparkan mengenai pengertian dari sistem ekonomi tersebut.

Pengertian sistem ekonomi islam adalah suatu sistem ekonomi yang dijalankan berdasarkan syariat Islam atau aturan-aturan Allah. Jadi, segala bentuk kegiatan ekonomi mengikuti aturan yang ada di Al Quran dan Al Hadis, agar benar-benar sesuai dengan syariat Islam. 
Adapun yang diatur dalam kegiatan ekonomi Islam mencakup kegiatan jual – beli, simpan – pinjam, investasi, maupun kegiatan ekonomi lainnya. Semua itu harus berdasarkan syariat Islam, yakni menghindari hal-hal yang bersifat Maisyir, Gharar, Haram, Dzalim, Ikhtikar dan Riba. Mengenai detail hal-hal yang dilarang tersebut, akan dijelaskan di bawah ini:
– Maisyir adalah suatu tindakan perjudian, yang berarti seseorang ingin mendapatkan harta dengan instan tanpa harus bersusah payah. Atau bisa juga diartikan sebagai suatu kegiatan untuk memperkaya diri, namun dengan cara-cara yang merugikan orang lain.
– Gharar adalah semacam tindakan penipuan yang tentu dapat merugikan orang lain. Dalam kegiatan ini, terdapat unsur-unsur terselubung / tersembunyi yang dilakukan oleh salah satu pihak untuk mendapatkan keuntungan. Tentunya kegiatan seperti ini akan menimbulkan kebencian dari pihak yang dirugikan.
– Haram adalah hukum yang dijatuhkan pada suatu dzat atau benda, yang dilarang untuk digunakan atau dikonsumsi karena dilarang oleh Allah, baik dari barang itu sendiri maupun cara memperolehnya. Jangan sampai kegiatan ekonomi melibatkan barang-barang seperti ini.
– Dzalim adalah tindakan yang merugikan orang lain, maupun menyakiti orang lain untuk tujuan tertentu. Dalam kegiatan ekonomi Islam, transaksi yang dilakukan harus dengan dasar saling ridho dan  suka sama suka. Jangan sampai ada paksaan, apalagi kekerasan.
– Ikhtikar adalah suatu kegiatan menimbun barang, saat harganya akan naik. Kegiatan ini memiliki tujuan agar memperoleh keuntungan yang lebih besar ketika harganya melonjak. Ketika harganya masih rendah, mereka akan mengatakan kalau barang masih kosong. Padahal barang tersebut distok di gudang mereka, dan dijual saat harganya melonjak.
– Riba adalah tambahan atas suatu transaksi yang dilakukan, biasanya dalam utang piutang yaitu dalam bentuk bunga. Islam tidak membenarkan riba dalam bentuk apapun, walaupun keduanya sama-sama rela, kecuali dalam bentuk bonus atau bentuk terima kasih peminjam kepada yang meminjami. Jadi, pemberian bonus merupakan keikhlasan dari si peminjam — bukanlah hal yang riba.
Ciri-ciri sistem ekonomi Islam
Adapun ciri-ciri sistem ekonomi Islam antara lain:
1. Hak individu diakui, namun dibatasi agar tidak merugikan orang lain.
2. Hak umum atau umat di akui dan diutamakan.
3. Hak umum harus didahului dari hak individu jika itu sangat mendesak atau doruriyah.
Baca juga:



Itulah dia penjelasan singkat mengenai pengertian dan ciri-ciri yang terdapat dalam sistem ekonomi Islam.
Kalau dilihat dari penjelasan di atas, tampak jelas kalau negeri kita ini masih jauh dari sistem ekonomi syariah. Namun, untuk individual, sebenarnya kita bisa menanamkan sistem ekonomi syariah dalam usaha yang kita jalankan. Jadi, semua tergantung anda — apakah mau menjalankannya atau tidak.
(Sumber: Ilmuekonomi.net)

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
admin Author

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Berita Terkait