5 Ciri Investasi Bisnis yang Dapat Dipercaya (Bukan Abal-Abal)

5 Ciri Investasi Bisnis yang Dapat Dipercaya (Bukan Abal-Abal)

Smallest Font
Largest Font
Onlenpedia.com | Karakteristik sebagian besar masyarakat Indonesia yang ingin ‘cepat kaya secara instan’, membuat banyak oknum tak bertanggung jawab yang mengadakan program ‘investasi cepat kaya’ — namun ternyata abal-abal. Dan banyak orang yang bergabung ke program-program seperti itu, akhirnya harus gigit jari — lantaran modalnya saja belum bisa balik.
Melihat dari banyak investasi yang tak jelas, di sini akan kami paparkan mengenai ciri-ciri investasi bisnis yang dapat dipercaya. Informasi ini mungkin sangat berguna bagi anda yang memiliki banyak uang, namun bingung memilih ‘tempat’ untuk berinvestasi. Maka dari itu, mohon disimak 5 ciri investasi bisnis yang bisa dipercaya berikut ini!
Investasi bisnis terpercaya, apa saja ciri-cirinya? / via Pixabay



1. Memiliki usaha yang jelas


Yang namanya investasi bisnis, dapat dimaknai sebagai ‘menginvestasikan uang terhadap suatu bisnis yang benar-benar ada, bukan fiktif’. Maka dari itu sebelum berinvestasi — anda harus mengidentifikasi usaha yang dijalankan oleh bisnis tersebut.
Kebanyakan dari investasi berbasis money game atau investasi skema ‘piramida’ — biasanya lebih menonjolkan ‘sistem’. Mereka menjual ‘sistem rekruitasi berbayar’, di mana member yang mengajak member baru akan mendapatkan bonus. Sedangkan usaha yang dijalankan masih samar-samar, karena ‘tertutupi’ oleh iming-iming keuntungan yang menggiurkan.


2. Produk / jasa yang dijual profitable

Memiliki usaha, artinya memiliki produk / jasa yang dijual. Apabila perusahaan tersebut memiliki usaha yang jelas, maka yang selanjutnya anda identifikasi adalah jenis produk / jasa yang dijual — apakah profitable atau tidak. Dalam artian, apakah produk tersebut dibutuhkan masyarakat, harganya seperti apa, kelangsungan produknya (untuk jangka panjang) seperti apa, semua harus anda teliti dengan baik.
Jangan sampai anda berinvestasi pada perusahaan yang produk / jasanya hanya sebagai ‘kedok’ untuk mendapatkan investor / member baru. Padahal produk / jasa yang dijual tidak laku lantaran harganya terlalu mahal — dan tak terlalu dibutuhkan masyarakat.

3. Memiliki sistem yang jelas, bukan ‘menjual’ sistem

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, berinvestasilah pada bisnis yang sistemnya jelas — namun bukan ‘menjual’ sistem.
Kebanyakan dari investasi abal-abal adalah ‘menjual’ sistem rekrut member berbayar, dengan bonus yang akan didapar per refferal member. Kalau investasi bisnis yang lazim adalah, menggunakan sistem ‘bagi hasil’ atau ‘bagi saham’, dengan perjanjian tertentu. Intinya, yang berinvestasi tinggal menunggu hasil (tanpa harus merekrut member), dan orang yang diinvestasikan bertugas menjual produk / jasa (bukan ‘menjual’ sistem).

4. Terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) khusus untuk investasi saham

Untuk poin yang satu ini khusus investasi bisnis pada perusahaan yang go public. Artinya investasi yang anda lakukan dinamakan dengan investasi saham, karena anda akan membeli sejumlah saham di perusahaan yang anda investasikan.
Untuk investasi yang satu ini sudah jelas legalitasnya, karena perusahaan sudah terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia), dan tentunya sudah mendapat pengawasan dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Namun tidak ada salahnya anda mencari tahu ‘daftar perusahaan yang terdaftar di BEI’, melalui situs resmi BEI ataupun situs resmi OJK.

5. Pihak yang menjalankan bisnis kita kenal dengan baik (bagus reputasinya)

Untuk poin terakhir ini khusus untuk anda yang ingin berinvestasi pada usaha real di sekitar anda, baik dalam bentuk UKM, usaha menengah, ataupun usaha besar.
Apabila anda ingin menjalankan investasi seperti ini, maka anda harus kenal dengan figur orang yang anda percaya untuk menjalankan usaha yang anda modali. Mungkin anda bisa mencari pengusaha di sekitar tempat tinggal anda yang memiliki reputasi bagus — yakni jujur, kredibel, pekerja keras, cerdas, dan memiliki jiwa bisnis sejati.
Baca juga:



Berinvestasi itu memang terdengar simpel — yakni cukup menanamkan modal, kemudian tinggal menunggu hasilnya. Namun yang sulit adalah, dalam mencari ‘partner’ investasi yang benar-benar dipercaya.
Maka dari itu, cobalah aplikasikan penjelasan di atas, sebelum anda melakukan investasi. Niscaya, investasi anda akan sampai di tangan yang benar.
Selamat berinvestasi!

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
admin Author

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Berita Terkait