5 Cara Membuat Brand Positioning Agar "Posisi" Brand Unik & Beda dari Kompetitor

5 Cara Membuat Brand Positioning Agar "Posisi" Brand Unik & Beda dari Kompetitor

Smallest Font
Largest Font

Onlenpedia.com – Di era persaingan bisnis yang semakin ketat dan “berdarah-darah”, menentukan brand positioning sangat amat penting.

Tujuannya apa?

Tujuannya, agar “posisi” brand / produk anda tampak unik dan jelas dibandingkan produk kompetitor.

Diantara “lautan produk” yang sejenis, anda akan dianggap “berbeda” dan tentunya “spesial” di benak calon konsumen anda.

Lantas, bagaimana cara membuat brand positioning yang dimaksud di atas?

Tenang saja, di sini akan dipaparkan tutorialnya!

Cara membuat brand positioning

Sebelum membaca sampai akhir, perlu kamu ketahui bahwa kami menyediakan jasa press release di media nasional seperti kompas, tribunnews, kumparan, dll di >> VIP Onlenpedia.


(Silahkan lanjutkan membaca artikel ini)

Apa itu brand positioning?

Brand positioning adalah salah satu strategi marketing yakni dengan cara “menentukan posisi” yang tepat dari sebuah brand, agar diingat dengan baik oleh konsumen.

Brand positioning yang tepat akan memiliki keunikan tersendiri, dan tentunya spesial di mata konsumen.

Bisa saja konsumen yang tadinya “pembeli”, akan berubah menjadi “pelanggan”, berkat brand positioning yang tepat dari produk anda.

Contoh penerapan brand positioning:

– Produsen mobil yang “menempatkan” brandnya di posisi “mobil berat”, misalnya HINO.

– Produsen mobil yang “menempatkan” brandnya di posisi “mobil mewah” misalnya LAMBORGHINI.

Beberapa jenis strategi positioning

Untuk menentukan brand positioning yang tepat, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan, yakni berdasarkan pada:

1. Value produk (manfaat yang didapatkan dari penggunaan produk)

2. Harga produk (produk dengan spec yang sama, namun harga lebih murah)

3. Quality (produk dengan bahan dasar yang paling berkualitas)

4. Jenis pengguna (menentukan target pengguna (kelas atas / menengah / bawah))

5. Spesialisasi (ada “sesuatu yang spesial” di produk anda jika dibandingkan produk kompetitor).

Cara menentukan brand positioning yang tepat

Gambaran dari brand positioning dari suatu produk, biasanya tertulis pada slogan / taglinenya.

Misalnya:

– SASHA “pasta gigi bersiwak” (menargetkan konsumen yang ingin mengamalkan sunnah Nabi)

– Gilus Mix “kopi hitam anak muda” (menargetkan kawula muda).

Dengan adanya positioning di atas, pasta gigi Sasha jadi terasa unik dan beda, jika dibandingkan kompetitornya yang sesama pasta gigi.

Hal serupa juga dialami oleh Gilus Mix, karena dia benar-benar meng-khusus-kan targetnya — yakni kalangan milenial.

Apa yang bisa dipelajari dari positioning 2 brand di atas?

Berikut ini beberapa hal yang bisa kita pelajari bersama:

1. Menargetkan konsumen yang benar-benar spesifik

Lebih baik menargetkan “market kecil” namun setia, ketimbang “market besar” tapi belum tentu setia.

Mengapa jadi setia? Karena “posisi” brandnya beda dari kompetitornya.

Dan target spesifik yang disasar, masih ada pasarnya (masih ada pembelinya).

2. Menarget “posisi spesifik” yang belum ada pemainnya

Harus jeli melihat peluang, agar bisa menentukan “posisi spesifik” yang tepat. Istilahnya jadilah “yang pertama berada di posisi tersebut”.

Produk boleh sama, tapi “posisi” harus beda. Dan jadilah yang “memulai” berada di posisi tersebut.

3. Adanya kandungan bahan yang “beda” dari kompetitor

Seperti yang kita tahu, pasta gigi Sasha memiliki bahan berupa siwak.

Sedangkan Gilus Mix, memiliki bahan berupa gula aren.

Tentunya kandungan bahan di atas belum dimiliki produk sejenis.

Perubahan brand positioning (reposisi pasar)

Ada masa di mana penerapan brand positioning dianggap gagal, lantaran tidak menghasilkan penjualan yang signifikan.

Pemilik brand harus bergerak cepat, yakni mengubah haluannya — alias reposisi pasar.

Arti dari reposisi pasar adalah “mengubah persepsi konsumen terhadap brand tersebut di pasar”.

Contoh perubahan brand positioning:

– Lazada, yang awalnya jualan produk sendiri — kini menjadi marketplace. Dulunya website ini hanya menarget pembeli produk, sekarang mereka juga menarget penjual produk untuk berjualan di platform mereka. Hal ini dilakukan, karena secara statistik penjualan — Lazada kalah bersaing dari Shopee, Tokopedia, dan Bukalapak.Alhasil, Lazada pun mengubah “positioning” mereka, menjadi layaknya situs marketplace lainnya.

Baca juga:

Ketika bisnis tidak berjalan semestinya, cobalah untuk pivot. Apa itu pivot?


Nah, itulah dia penjelasan tentang 5 cara membuat brand positioning yang unik dan beda dari kompetitor sejenis.

Penjelasan di atas sangat penting — terlebih bagi anda yang baru meluncurkan produk yang sudah banyak pemainnya.

Dan juga bagi anda — pemilik produk lama — yang penjualannya belum signifikan.

Segera tentukan “posisi brand” yang tepat, agar beda dan unik dari para kompetitor anda. (af)


Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
admin Author

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Berita Terkait