Pukulan Wabah Terhadap Ekonomi China di Saat Corona Melanda
Kondisi terkini ekonomi China di saat Corona melanda cukup menjadi ancaman bagi negara. Pasalnya Negeri Tirai Bambu tersebut mengalami hambatan signifikan dalam pertumbuhan ekonomi di tahun 2020.
Hal ini salah satunya diakibatkan oleh lockdown secara total yang berimbas pada terhentinya sektor perekonomian secara menyeluruh.
Wabah Corona telah menekan perekonomian China yang diwaspadai dapat berpengaruh terhadap perekonomian global, mengingat Negeri Tiongkok ini memegang peranan penting di dunia ekonomi internasional.
Bagaimana ekonomi China di saat wabah Covid-19? |
Kondisi Terkini Ekonomi China di Saat Corona Melanda
Perekonomian China Mengalami Anjlok Terparah Sejak 1978
Salah satu media China mengungkapkan bahwa Indeks Purchasing Manager China mengalami anjlok yang sangat parah. Tidak kurang-kurang, indeks ini terjun bebas hampir 50%. Berdasarkan survei yang dilakukan, sebelum adanya Corona indeks ini berada di angka 51,8. Setelah Corona mewabah, indeks ini anjlok menjadi 26,5. Angka ini menunjukkan pukulan perekonomian China yang disinyalir mempengaruhi indeks purchasing manager global.
Terakhir kali China mengalami indeks perekonomian yang sangat anjlok adalah tahun 1978. Pada tahun-tahun tersebut terjadi konflik sosial politik berkepanjangan di China yang menyebabkan indeks ekonomi mengalami kontraksi. Tahun 2020 ini China kembali mengalami kontraksi, bukan karena konflik melainkan disebabkan wabah Corona yang mematikan sektor perekonomian dalam rentang waktu tertentu.
Sektor Pariwisata Melambat
Sektor pariwisata menjadi yang paling terdampak akibat merebaknya wabah Corona. Dengan adanya pemberlakuan lockdown, otomatis menutup peluang masuknya wisatawan dari dalam maupun luar negeri. Padahal pariwisata di China termasuk potensial dalam menyumbang pertumbuhan ekonomi meskipun angkanya tidak terlalu signifikan.
Di awal tahun ini, ketika awal merebaknya Corona di Wuhan pemerintah setempat memberlakukan penutupan wisatawan. Tidak hanya itu, negara-negara lain pun melakukan pelarangan kunjungan ke beberapa negara di China sebagai bentuk antisipasi meluasnya wabah. Hal ini tentu menjadi pukulan bagi sektor pariwisata China, sehingga indeks ekonomi China di saat Corona melanda yang berasal dari sektor ini pun melambat sejak awal 2020.
Saham Perusahaan Besar Turut Anjlok
Tidak berhenti di indeks perekonomian nasional dan sektor pariwisata yang mengalami kerugian, harga saham di bursa Shanghai pun turut anjlok hingga 9%. Penurunan ini disebut-sebut menjadi yang terparah sejak tahun 2015 silam. Kondisi semakin diperburuk dengan lockdown di kota-kota besar China yang mengakibatkan dampak bagi sektor lainnya, seperti sektor otomotif dan manufaktur. Pertumbuhan ekonomi negara ini pun diperkirakan mengalami penurunan 5—6%.
Baca juga:
Lebih parah! Begini keadaan ekonomi Italia di tengah pandemi Covid-19
COVID19 merupakan wabah yang kemunculannya tidak pernah diduga sebelumnya. Bahkan negara besar seperti China pun harus kalang kabut menata perekonomiannya yang mengalami kerugian seiring meluasnya daerah terdampak wabah.
Yang bisa dilakukan adalah saling berkolaborasi antara pemerintah, korporasi, dan masyarakat untuk mengatasi wabah agar segera berakhir, sehingga aktivitas perekonomian bisa kembali berjalan sebagaimana mestinya.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow